Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jelang Libur Investor Skeptik

Picu IHSG Stagnan, Naik 0,794 ke Level 3.837,761
Oleh : Sumantri / Dodo
Rabu | 01-06-2011 | 17:48 WIB

Batam, batamtoday - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyambut libur panjang dengan stagnan. Hal ini di sebabkan oleh skeptik-nya investor antara mengambil untung dan menanamkan modal menyusul inflasi tipis yang terjadi bulan Mei 0,12%.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka naik tipis 1,255 poin (0,03%) ke level 3.838,222. Indeks stagnan karena investor masih menunggu pengumuman data inflasi. Pada sesi II, Indeks sempat bergerak fluktuatif dan jatuh sesaat di zona merah. Investor masih ragu untuk melakukan aksi beli melihat masih adanya inflasi di bulan Mei meski angkanya tipis.

"Mengakhiri perdagangan, Rabu (1/6/2011), IHSG ditutup naik sangat tipis 0,794 poin (0,02%) ke level 3.837,761. Indeks LQ 45 ditutup menguat sangat tipis 0,038 poin (0,01%) ke level 682,292.," ujar Johan Effendi, Analis Phillip Securities kepada batamtoday, Rabu, 01 Juni 2011.

Indeks sektoral di lantai bursa bergerak mixed akibat keragu-raguan investor tersebut. Volume dan frekuensi transaksi perdagangan pun hanya berjalan moderat. Saham-saham berbasis komoditas menjadi pengangkat bursa hari ini. Namun saham-saham finansial dan infrastruktur yang melemah menjadi pemberat indeks.

Perdagangan pun berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 128.606 kali pada volume 10,262 miliar lembar saham senilai Rp 5,947 triliun. Sebanyak 125 saham naik, 111 saham turun, dan 93 saham stagnan.

Nilai transaksi cukup tinggi karena adanya transaksi tutup sendiri saham Global Mediacom (BMTR) senilai Rp 1,1 triliun oleh MNC Securities (EP) di pasar reguler. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 611,217 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Bursa-bursa Asia bergerak mixed dengan kecenderungan menguat, hanya bursa Hong Kong yang masih tertinggal di zona merah. Bursa China mampu naik tipis meski data manufaktur bulan Mei yang dirilis pemerintah tidak sesuai ekspektasi. Indeks Komposit Shanghai (Cina) naik tipis 0,50 poin (0,02%) ke level 2.743,97, Indeks Hang Seng (Hongkong) melemah 57,70 poin ke level 23.626,43, Indeks Nikkei 225 (Jepang) menguat tipis 25,88 poin ke level 9.719,61 dan Indeks Straits Times (STI/ Singapore) naik 11,96 poin ke level 3.171,89.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Petrosea (PTRO) naik Rp 2.250 ke Rp 42.750, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 950 ke Rp 44.500, Astra Internasional (ASII) naik Rp 350 ke Rp 59.100, dan SMART (SMAR) naik Rp 300 ke Rp 7.900.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 400 ke Rp 26.500, Axiata (EXCL) turun Rp 300 ke Rp 5.850, Sumber Alfaria (AMRT) turun Rp 225 ke Rp 3.250, dan Asuransi Ramayana (ASRM) turun Rp 200 ke Rp 2.200.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot valas antarbank Jakarta ditutup stagnan di Rp8.540 per dolar Amerika sama seperti penutupan perdagangan kemarin.