Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PLN Masuk dalam Daftar Perusahaan Terbesar Dunia Versi Fortune Global 500
Oleh : Redaksi
Kamis | 10-07-2014 | 12:26 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada tahun ini berhasil menorehkan prestasi bagi Indonesia. Kendati masih menghadapi krisis energi di sejumlah daerah, PLN terpilih sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia dalam Fortune Global 500 tahun 2014.

Sebagai pendatang baru, PLN berhasil menduduki peringkat 477 dari 500 perusahaan besar di dunia.

Pemeringkatan Fortune Global 500 adalah ajang tahunan yang dilakukan majalah Fortune sejak tahun 1955. "Ini sebuah penghargaan untuk para karyawan PLN dan seluruh pelanggan, khususnya perusahaan UKM dan perusahaan besar," Nur Pamudji, Direktur Utama PLN.

Masuk dalam jajaran bergengsi 500 perusahaan besar dunia yang mencerminkan bentuk pengakuan dunia terhadap PLN merupakan pencapaian besar PLN. Ini bukan hal mudah bagi PLN untuk bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain di seluruh dunia.

Kriteria utama pemeringkatan Fortune Global 500 berdasarkan total pendapatan perusahaan per tahun fiskal yang berakhir pada atau sebelum 31 Maret 2014. Kemudian total pendapatan tersebut akan dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya.

Melalui rilisnya, PLN membukukan pendapatan usaha sebesar Rp257,4 triliun pada tahun 2013, naik 10,6 persen dari pendapatan usaha tahun 2012 sebesar Rp232,7 triliun. Peningkatan pendapatan itu berasal dari perpaduan antara kenaikan volume penjualan tenaga listrik dan kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) yang diberlakukan bertahap setiap triwulan mulai pemakaian Januari 2013.

Kenaikan volume penjualan juga akibat pertumbuhan ekonomi nasional yang berdampak pada penambahan 3,8 juta pelanggan baru. Penambahan jumlah pelanggan sebesar itu merupakah upaya yang luar biasa dari perseroan dalam melayani kebutuhan listrik masyarakat di mana sampai dengan akhir 2013 total pelanggan perseroan telah mencapai 54 juta.

Untuk mengelola pendapatan yang demikian besar, PLN telah memiliki sistem yang dinamakan Pengelolaan dan Pengendalian Arus Pendapatan Secara Terpusat (P2APST). Melalui sistem ini uang yang masuk ke PLN bisa termonitor dan terkontrol sejak pembayaran pelanggan sampai ke kas perusahaan di kantor pusat sehingga tidak ada lagi pencatatan uang secara manual dan tidak ada lagi laporan penyetoran uang berjenjang dari loket hingga ke pusat.

Sistem ini langsung tersambung ke sistem pelaporan perusahaan. Dengan sistem ini proses keuangan di PLN sangat mudah dimonitor dan dikontrol, canggih dan modern. Bahkan bisa disandingkan dengan perusahaan kelas dunia lainnya.

Dengan sistem ini juga, Unit PLN lebih fokus kepada pelayanan pelanggan dan tidak direpotkan dengan pengelolaan penerimaan uang. Dengan sistem ini pelanggan PLN juga sangat dimudahkan karena tidak lagi terikat pada satu tempat pembayaran namun bisa melakukan pembayaran di manapun di jaringan bank yang bekerja sama dengan dengan PLN dan mitra bank.

Selain meningkatkan revenue, PLN juga terus berupaya meningkatkan efisiensi dalam penyelenggarakan layanan kelistrikan. Upaya itu di antaranya melalui program bauran energi, dengan menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dalam mengoperasikan pembangkit. Pada tahun 2011 komposisi penggunaan BBM sebesar 24,8 persen, turun 15 persen pada tahun 2012 dan pada lagi menjadi 12,4 persen pada 2013.

Pada saat yang sama penggunaan batubara dan gas terus meningkat. Pada tahun 2011 komposisi penggunaan batubara sebesar 42,4 persen, naik menjadi 50,4 persen pada 2012 dan naik lagi menjadi 51,4 persen pada 2013. Untuk komposisi penggunaan gas pada tahun 2011 sebesar 20,9 persen, pada tahun 2012 sebesar 23,4 persen dan pada tahun 2013 sebesar 24 persen. (*)

Editor: Roelan