Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Orang Tua Mengeluh Biaya Masuk Sekolah Sampai Rp1 Juta
Oleh : Habibi
Senin | 07-07-2014 | 16:52 WIB
ilustrasi_sekolah_murah.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sejumlah wali murid dari kalangan tak mampu yang anaknya diterima sekolah negeri harus mengurut dada lantaran mahalnya biaya penerimaan siswa baru. seperti di SMPN 10 Tanjungpinang, calon siswa harus mengeluarkan biaya hingga Rp1 juta.

Ironisnya, orang tua harus membayarnya secara lunas. "Bingung mau cari di mana? Mau menghadap kepala sekolah saja nanti, mudah-mudahan dapat keringanan. Kalau dari panitianya tidak bisa, harus konsultasi sama kepala sekolah dulu baru dapat keringanan, bayar dua kali kata teman saya," ujar salah seorang wali murid yang ditemui di SMPN 10 Tanjungpinang, Senin (7/7/2014).

Dia merasa dibohongi pemerintah yang mengatakan bahwa untuk jenjang SD dam SMP biaya sekolah digratiskan. Namun buktinya untuk mereka yang tidak mampu bahkan tidak bisa dibantu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dadang AG, menegaskan bahwa pembayaran uang sekolah tersebut hanya untuk yang mampu, sementara yang tidak mampu akan diberlakukan subsidi silang. Dadang juga mengaku sangat menyayangkan jika ada kepala sekolah yang bertindak semaunya dalam mengatur pembayaran.

Dadang mengatakan hal itu tidak harus dilakukan. Hendaknya pihak sekolah memberikan toleransi kepada siswa yang jika keadaannya tidak mampu. "Nanti semua kepala sekolah akan saya panggil dan akan kita jelaskan mekanisme pembiayaan untuk siswa baru ini," kata Dadang.

Terkait biaya seragam, Dadang mengatakan hal tersebut harus dibicarakan dan dimintai persetujuan dengan wali murid serta komite. Namun dari pantauan BATAMTODAY.COM, tidak ada rapat bersama wali murid mengenai uang seragam.

Setelah diterima, wali murid langsing disodorkan tabel-tabel yang berisikan daftar harga barang yang ingin dibeli dengan total Rp1 juta.

"Makanya kita akan panggil semua kepala sekolah biar jelas semuanya," kata Dadang. (*)

Editor: Roelan