Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tudingan Beredar melalui Selebaran

Wako dan Wawako Tanjungpinang Dituding Kafir
Oleh : Habibi
Minggu | 06-07-2014 | 13:49 WIB
lis_darmansyah_mtq_karimun.jpg Honda-Batam
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul, dituding sebagai "kafir". Kecaman itu dilontarkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab melalui selebaran-selebaran yang sengaja ditebar di Tanjungpinang.

Selebaran yang berjudul "Himbauan Kaum Muslim" tersebar luas di kalangan masyarakat dan beberapa tempat tertentu. Dalam selebaran tersebut dikatakan jika Lis dan Syahrul yang diusung oleh PDI Perjuangan tidak lagi mencerminkan norma-norma islami dalam pemerintahannya.

Terlebih di bulan puasa ini, suasana bulan Ramadhan tidak ada maknanya lagi ketika warung kopi, restoran, rumah makan, panti pijat dan semua yang diharamkan, bebas terbuka di bulan suci. Dan dalam selebaran tersebut dikatakan hal ini merupakan kebijakan kedua pemimpin Tanjungpinang tersebut.

Pihak pembuat selebaran itu juga menuliskan bahwa mereka tidak terima jika rumah-rumah makan dibuka "plong" tanpa tirai. Hal itu dituding tidak menghormati orang-orang yang berpuasa.

Selebaran itu juga memuji mantan Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan, yang dinilai memiliki kebijakan jauh lebih menghormati orang-orang yang berpuasa. Selebaran tersebut juga mempertanyakan tentang kinerja Lembaga Adat Melayu (LAM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dinilai tidak ada perlawanan terhadap kebijakan Lis - Syahrul tersebut.

"Jika para Sultan dan Raja Ali Haji masih hidup, maka pasti mengutuk Lis Darmansyah dan PDI Perjuangan. Bahkan mereka mungkin akan diusir dari tamadun Melayu ini karena tidak mampu memegang amanah sebagai Yang Dipertuan Muda masa kini (wali kota)," demikian yang tertulis di selebaran itu.

Selain memojokkan wali kota dan wakil wali kota itu, selebaran tersebut juga menyebut keduanya sebagai kafir, serta  mengimbau kepada masyarakat agar jangan memilih pemimpin di tingkat kabupaten, kota, provinsi ataupun nasional yang berasal dari PDIP.

Hingga saat ini siapa yang membagi selebaran tersebut belum diketahui dengan pasti. Masyarakat mendapatkan selebaran tersebut di jalan, dibagi-bagikan di beberapa titik simpang lampu merah.

Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, malah santai menanggapi tudingan pihak tertentu melalui selebaran tersebut. Dia sendiri mengaku sudah mengetahui perihal selebaran itu, bahkan dia tahu siapa orang di balik pembuat selebaran tersebut.

"Saya sudah mendengar, dan saya sudah tahu siapa orangnya. Bukan orang jauh, kok, yang jelas saya tahu persis siapa dia," ujar Lis, yang dikonfirmasi pada Sabtu (5/7/2014).

Lis sendiri tak mau terlalu memikirkan fitnah terhadap dirinya dan Syahrul di saat bulan puasa ini. Bahkan ia mendoakan agar Tuhan membukakan pintu hati si pembuat fitnah.

"Yang namanya pemimpin itu dikritik biasalah, tapi memang bahasanya sadis. Masa saya dan Pak Syahrul dibilang kafir? Tapi di hari baik bulan baik ini saya tidak mempermasalahkan itu. Kita doakan saja dia supaya mendapatkan safaat oleh Allah. Kita doakan yang baik-baik saja untuk dia," ujar Lis. (*)

Editor: Roelan