Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

IVO, Smartphone 4G Pertama Buatan Indonesia dengan Harga Terjangkau
Oleh : Romi Chandra/Gabriel P. Sara
Sabtu | 05-07-2014 | 09:24 WIB
romi 1(1).jpg Honda-Batam
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Budi Darmadi (tengah) bersama tamu undangan lainnya memperlihatkan Smartphone 4G pertama buatan Indonesia.

BATAMTODAY.COM, Batam - Tidak mau kalah saing dengan negara lain, kini Indonesia juga mampu menghadirkan smartphone yang didesain dan diproduksi oleh perusahaan lokal Batam. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran smartphone 4G pertama yang diproduksi Indonesia.

Smartphone dengan merek IVO ini dihadirkan dengan teknologi komunikasi fourth generation (4G) yang memiliki kecepatan hingga 10 kali lipat dari kecepatan komunikasi third generation atau 3G. Kondisi ini akan membuat dunia internet Indonesia berevolusi dan semakin membuat komunikasi satu dengan lainnya tanpa ada batasan wilayah atau waktu.

Didesain oleh PT Tata Sarana Mandiri (TSM) dan diproduksi PT Sat Nusapersada Tbk, smartphone dengan bangsa pasar masyarakat Indonesia kalangan menengah ke bawah ini, didukung oleh Qualcomm Snapdragon 400 chipset, menggunakan processor Quad Core 1,2 GHz, RAM 1 GB, Storge 8 GB, Camera 8 MP dan Dual simcard yang didesain khusus untuk kebutuhan Indonesia.

"Smartphone ini juga dapat bekwrja pada berbagai frekuensi LTE lain, seperti 1800 Mhz, 2300 Mhz, 2600 Mhz, termasuk frekuensi data 3G dan 2G, sehingga dapat beroperasi di berbagai negara," kata Abidin Hasibuan, Direktur Utama PT Sat Nusapersada Tbk krtika peluncuruan produksi smartphone 4G LTE pertama buatan Indonesia di Aula PT Sat Nusapersada Batam, Jumat (4/7/2014) sore.

Dikatakan Abidin, pembuatan smartphone dalam negri ini adalah upaya mendukung program pemerintah untuk memajukan industri perangkat telekomunikasi dalam negeri yang selama ini memiliki ketergantungan impor sangat tinggi.

"Berdasarkan data di Batam Pusat Statistik (BPS), mencatat selama 2013 impor ponsel mencapai 16.470 ton, atau senilai dengan USD 2,8 miliar yang setara dengan Rp34,1 triliun. Selain itu juga untuk menyumbang defisit neraca perdagangan tertinggi untuk sektor nonmigas," tambahnya.

Untuk merek jelas Abidin, bisa bermacam-macam karena PT TSM dengan Sat Nusa merupakan produsen. Untuk peluncuran kali ini, smartphone yang setara dengan smartphone kelas menengah ke atas kali ini diberi nama IVO.

Ditambahkan Sam Ali, Direktur Utama PT Tata Sarana Mandiri, smartphone pintar ini akan dilepas dengan harga sangat luar biasa. Mengusung teknologi yang canggih, namun harga kisaran tidak lebih dari Rp2 Juta.

"Untuk harga pastinya nanti akan dirilis saat launching. Yang pasti tidak lebih dari dua juta (rupiah). Target kita masyarakat Indonesia kalangan menengah ke bawah. Kita ingin masyarakat bawah juga memiliki smartphone canggih namun bisa didapat dengan harga terjangkau," kata Sam Ali.

Bahkan, ia akan berupaya menciptakan smartphone 4G dengan harga yang lebih murah lagi. "Semoga tahun depan kita bisa merilis smartphone 4G dengan harga maksimal Rp1 juta," pungkasnya.

Sementara itu, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Budi Darmadi, yang menghadiri peluncuran smartphone 4G mengattakan, dengan hadirnya smartphone buatan Indonesia dengan teknologi yang bersaing, diharapkan mampu membantu masyarakat dari segi komunikasi dan ilmu teknologi.

"Kita juga berharap bisa bersaing dengan negara-negaea lain untuk menciptakan smartphone canggih. Dengan demikian, dunia teknologi kita akan berevolusi dan tidak lagi membuat masyarakat kita gagap teknologi (gaptek)," pungkasnya.

Smartphone canggih ini sendiri diproduksi di Batam dengan melibatkan cukup banyak instansi pemerintah, seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Kominfo, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Kemenko Ekonomi dan BP Batam. Hal ini bertujuan untuk mensinergikan peraturan dan kebijakan dari masing-masing kementerian terkait.

Editor: Dodo