Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tarempa Kritis, Bupati Minta Warga Bergiliran Ambil Air
Oleh : Nursali
Jum'at | 04-07-2014 | 15:19 WIB
bipati_anambas_safari_ramadhan.jpg Honda-Batam
Bupati Kepulauan Anambas, Tengku Mukhtaruddin, saat safari Ramadhan di Masjid Jami' Baiturrahim. (Foto: Nursali/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Bupati Kepulauan Anambas, Tengku Mukhtaruddin, meminta warganya untuk tertib dalam mengambil sesuai jadwal yang ditentukan. Permintaan itu sehubungan dengan keluhan warga mengenai krisis air akibat musim kemarau yang melanda Tarempa dan sekitarnya beberapa bulan lalu.

"Musim kemarau memang tidak dapat dihindari, kita sama-sama merasakannya. Kebutuhan air bersih kita sekarang mulai berkurang. Saya mohon kepada warga Tarempa dan sekitar agar tertib dalam mengambil air sesuai jadwal yang ditentukan," ujar Mukhtaruddin saat kegiatan safari Ramadhan di Masjid Jami' Baiturrahim, Tarempa, Kamis (3/7/2014) malam.

Dia menegaskan, kondisi dam air yang kering sudah menjadi perhatian pemerintah setempat untuk memberikan solusi terbaik. Dam-dam yang ada sekarang ini telah kosong dari genangan air tawar, sumber mata air yang semakin lama kian semakin mengecil juga menjadi faktor yang tidak boleh ditinggalkan dalam musim kemarau ini, dan tingkat curah hujan yang sedikit juga mempengaruhinya ditambah lagi penebangan kayu sembarangan d ihutan bisa menjadi alasan untuk semuanya.

"Sekarang dam yang kita miliki di Rintis itu airnya tinggal sedikit. Kalau saya perkirakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Biasanya dam-dam yang ada di Gunung Rintis saja jika hujan turun mampu untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk kita," ujarnya.

Sebelumnya Mukhtaruddin telah memerintahkan Camat Siantan dan jajarannya untuk menangani masalah air bersih di Tarempa dan Desa Sritanjung dengan menetapkan waktu-waktu tertentu di dua desa tersebut.

"Jadi saya mohon patuhilah waktu yang telah dibuat. Kalau di Tanjung malam ini, maka di Tarempa siang. Jangan dipaksakan, karena persediaan air kita tinggal sedikit. Kalau nggak dibagi seperti itu maka tidak cukup," pinta Mukhtaruddin. (*)

Editor: Roelan