Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cerpen 'Mayat dalam Lumbung' Kampiun Lomba Cipta Cerpen Nasional
Oleh : Redaksi
Jum'at | 04-07-2014 | 12:40 WIB

BATAMTODAY.COM - Cerpen berjudul "Mayat dalam Lumbung" karya Siti Sofiyah (Semarang, Jawa Tengah) dinobatkan sebagai pemenang pertama Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional 2014 yang ditaja Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia dan diumumkan Kamis (3/7/2014), bertepatan dengan Hari Sastra Nasional.

Pemenang kedua diraih Inung Setyami (Tarakan, Kalimantan Timur) dengan cerpen berjudul "Topeng Ireng", dan pemenang ketiga diraih Irzen Hawer (Padangpanjang, Sumatera Barat) dengan cerpen berjudul "Ampek Sen".
 
Selain menetapkan tiga pemenang utama, FAM Indonesia juga memilih delapan cerpen yang diunggulkan, masing-masing berjudul "Katemi Masuk TV" (Weda S. Atmanegara, Yogyakarta), "Kisah yang Berakhir Bahagia" (Siti Nurbanin, Tuban, Jawa Timur), "Sebuah Harapan" (Yahya Rian Hardiansyah, Jember, Jawa Timur), "Bersama Tubuh Emak yang Mati, Sulung dan Bungsu Berperang" (Ken Hanggara, Surabaya), "Kisah Pemenggal Kepala" (Ade Ubaidil, Cilegon, Banten), "Lelaki yang Usai Mengembara" (Reddy Suzayzt, Yogyakarta), "Tapung Tawar" (Novaldi Herman, Pekanbaru, Riau), dan "Bawal" (Ikhsan Hasbi, Banda Aceh).
 
Sekjen FAM Indonesia Aliya Nurlela, Jumat (4/7/2014) mengatakan, sejak lomba dibuka pada tanggal 5 Mei 2014 dan ditutup 25 Juni 2014, panitia menerima 204 naskah cerpen. Selain pemenang utama, juga dipilih 40 cerpen nominator yang dibukukan bersama karya pemenang.
 
"Peserta terdiri dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum," kata Aliya Nurlela yang juga penulis novel "Lukisan Cahaya di Batas Kota Galuh".
 
Dia menyebutkan, lomba cerpen tingkat nasional 2014 itu digelar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dan Hari Sastra Nasional. Hari Sastra ditetapkan pemerintah RI pada tanggal 3 Juli dan dideklarasikan sejumlah sastrawan Indonesia tahun lalu di Bukittinggi, Sumatera Barat.
 
"Kami harapkan, lewat kegiatan ini Hari Sastra Nasional dapat lebih semarak, terutama untuk membudayakan menulis karya sastra di kalangan generasi muda," katanya.
 
Sebagai tanda apresiasi kepada para pemenang utama, FAM Indonesia memberikan hadiah berupa uang tunai, paket buku, dan piagam penghargaan.
 
FAM Indonesia adalah komunitas penulis nasional yang berpusat di Pare, Kediri, Jawa Timur. Berdiri pada tanggal 2 Maret 2012 yang kehadirannya ditujukan untuk menyebarkan semangat cinta (aishiteru) menulis di kalangan generasi muda, khususnya siswa sekolah dasar, SLTP, SLTA, mahasiswa, dan kalangan umum lainnya.
 
"FAM Indonesia bertekad membina anak-anak bangsa untuk cinta menulis dan gemar membaca buku. Sebab, dua hal ini melatarbelakangi maju dan berkembangnya negara-negara di dunia lantaran rakyatnya suka membaca buku dan menulis karangan," tambah Aliya Nurlela.

Editor: Dodo