Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Hanya Alami Kekosongan Obat, Peralatan Medis di RSUD Dabo Juga Rusak
Oleh : Nur Jali
Jum'at | 04-07-2014 | 12:25 WIB
rsud dabo.jpg Honda-Batam
RSUD Dabo.

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Selain mengalami kekosongan stok obat, alat-alat medis di RSUD Dabo banyak mengalami kerusakan, hal ini berdasarkan pengakuan dari beberapa dokter yang bekerja di RSUD Dabo. Kondisi ini membuat pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut terganggu, dan banyak pasien yang harus dirujuk karena keterbatasan peralatan medis.

Secara keilmuan yang kami miliki, kami selalu siap untuk memberikan pelayanan maksimal kepada pasien, tapi yang jadi kendala peralatan yang ringan saja seperti alat pengukur tengsi darah saja rusak, belum lagi obatnya harus beli keluar," ungkap salah satu dokter di RSUD tersebut yang enggan menyebutkan namanya, Jumat (4/7/2014).

Kerusakan beberapa peralatan medis dan kekosongan obat di RSUD Dabo ini, tidak saja menganggu pasien namun dokter dan perawat yang bekerja di rumah sakit tersebut juga sering menjadi sasaran protes dari masyarakat karena tidak dapat memberikan pelayanan maksimal.

"Kami disini jadi korban juga, cuma karna ini tanggung jawab dan profesi kami harus siap, meskipun sering diprotes pasien dan itu wajar karena kami tidak dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada mereka," ungkapnya.

Ketua Komisi III DPRD Lingga Rudi Purwonugroho mengatakan kekosongan stok obat ini merupakan masalah lama, namun hingga saat ini belum juga ada penyelesainnya dari pemerintah daerah.

Salah satu penyebab keterlambatan pengadaan obat ini adalah karna SDM di RSUD tidak mendukung sehingga pengadaan obat tersebut masih dilakukan oleh Dinas Kesehatan, dan anehnya lagi anggaran pengadaan obat ini untuk tahun 2014 itu menggunakan anggaran tahun 2013, dan tahun yang lalu itu lelangnya bulan Juli dan direalisasikan bulan Agustus.

"Pemerintah bupati atau wakilnya harus cepat memperbaiki SDM di RSUD dan Dinas Kesehatan, karena ini kejadian yang sudah lama terjadi dan sampai sekarang tidak ada penanganan," kata Rudi.

Namun khusus untuk alat-alat kesehatan, Rudi mengatakan pengadaannya juga di Dinas Kesehatan. Dirinya akan mengecek langsung ke RSUD Dabo mengenai peralatan apa saja yang rusak tersebut. Diakui Rudi, saat ini APBD Lingga untuk tahun 2014 yang nilainya satu triliun lebih itu mengalami defisit anggaran.

"Kalau alat kesehatan, nanti akan kita cek alat apa saja yang rusak, kita maklum juga, saat ini APBD kita mengalami defisit," kata Rudi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun BATAMTODAY.COM adapun alat-alat kesehatan yang mengalami kerusakan tersebut antara lain, E.K.G untuk jantung sekarang tinggal satu saja, moNitoring untuk tekanan darah dan denyut nadi untuk hipertensi rusak pada sensornya, alat pengecekan tensi darah juga rusak, serta beberapa peralatan lainnya.

Editor: Dodo