Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masih Banyak Ditemukan Makanan Mengandung Bahan Berbahaya di Lingga
Oleh : Nur Jali
Selasa | 01-07-2014 | 12:00 WIB
sidak_makanan_lingga.jpg Honda-Batam
Sidak pemerintah di sejumlah pasar tradisional di Lingga.

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Tim terpadu dari Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Camat di Lingga menemukan beberapa makanan menu berbuka yang diduga mengandung bahan-bahan kimia berbahaya atau borak.

Temuan itu didapat di beberapa toko makanan dan Pasar Dabosingkep pada inspeksi mendadak tadi pagi, Selasa (1/7/2014).

Kasi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Labupaten Lingga Sridewi mengatakan beberapa hasil temuan ini seperti cincau, tahu, cendol, colang kaling dan ikan asin yang didatangkan dari Jambi ini akan dicek dulu di laboratorium untuk mengetahui kandungan di dalamnya.

Hasil uji laboratorium ini akan diketahui pada petang ini, jika ditemui ada bahan-bahan berbahaya maka tim ini akan mengadakan rapat untuk menentukan tindakan selanjutnya.

"Kita akan cek dulu di labor, nanti sore hasilnya keluar, jika ditemukan bahan berbahaya kita akan adakan rapat tim untuk menentukan tindakan selanjutnya," kata dia.

Sementara itu, Raswin selaku Kabid Perdagangan Disperindagkop yang juga ikut dalam tim tersebut mengatakan, untuk barang-barang kadaluarsa saat ini pihaknya sudah menemukan di beberapa tempat namun pihaknya belum dapat mempublikasikan karena masih melakukan pengumpulan data.

Sementara untuk harga barang di pasaran masih normal dan ada yang naik namun tidak terlalu signifikan, seperti daging ayam yang dulunya Rp38 ribu, di bulan puasa ini naik menjadi Rp40 ribu per kilogramnya.

"Untuk barang kadaluarsa nanti kita publikasikan, sekarang kami masih mendata, kalau harga masih stabil, naiknya juga tidak sampai lima persen misalnya daging ayam hanya naik dua ribu rupiah," kata Raswin.

Camat Singkep Kisanjaya mengakui selain dari bahan makanan tadi, dirinya juga mendapat laporan jika di pasar terdapat ikan yang mengandung formalin, namun saat tim ini turun ikan-ikan yang diambil dari Tanjungpinang tersebut tidak ada, pedagang ikan mengatakan ikan tersebut sudah habis terjual.

"Semalam sebelum turun kita dapat laporan ada ikan yang dari Tanjungpinang mengandung formalin, tapi sekarang tidak ada, " kata Kisan.

Salah satu pedagang di Pasar Dabo, Cuti mengatakan dirinya sangat menyambut baik pemeriksaan ini. Dengan adanya tim ini turun maka para penjual yang kurang informasi mengenai bahan-bahan berbahaya ini akan dapat lebih hati-hati dalam membeli barang-barang titipan dari agen maupun masyarakat.

"Kalau tim ini sering turun itu malah bagu, jadi kami pedagang tahu mana barang yang boleh dijual dan mana yang tidak," kata Cuti.

Editor: Dodo