Batam, batamtoday - Meski ada larangan memasukan mobil bekas ke Batam, ternyata hal itu tidak menyurutkan niat para pemain mobil bekas untuk melakukan impor mobil bekas. Setidaknya ada tiga belas unit mobil bekas asal Singapura telah masuk Batam dan kini masih disegel pihak Bea dan Kantor Cukai Batam Tipe B Batam.

Pengamatan batamtoday, mobil-mobil tersebut terdiri dari sepuluh unit sedan dan tiga unit prime mover. Namun tiga unit prime mover bekas telah diizinkan pihak Bea dan Cukai keluar dari penampungan sementara gudang persero di Batu Ampar.

Prime Mover tersebut dikeluarkan dari gudang Persero Batam sekitar pukul 10.30 WIB, Selasa (7/12) lalu yang bertepatan di hari libur. Masih menurut umber batamtoday, ketiganya dibawa menuju sebuah rumah di Komplek Kartika, Batu Ampar, Batam.

Lebih lanjut sumber mengatakan, mobil tersebut milik PT BFF Batam, sedangkan importirnya adalah PT GN. Tapi menurut seorang pegawai di PT BFF, kendaraan tersebut dibawa dari Singapura setelah dilengkapi dokumen dan telah mendapat persetujuan pihak Bea dan Cukai.

Ia menyebutkan, kendaraan tersebut adalah re-conditioned. "Tapi memang belum diperbaiki di Singapura, yang penting bisa jalan," ujarnya.

Pemahaman re-conditioned sebenarnya adalah mengharuskan kendaraan sudah diperbaiki dari negara asal. Dan jika belum diperbaiki, maka dikategorikan barang rongsokan. Namun, untuk hal ini, pegawai PT BFF tersebut bersikukuh kalau mobil re-conditioned yang penting bisa jalan.

Dalam pengamatan batamtoday, pada cabin kendaraan tertulis  www.soonhock.com.sq, dan itu adalah hompepage agen mobil di Singapura. Ke-13 unit kendaraan bekas  tersebut tiba di Batam pada Rabu, 1 Desember 2010 lalu, dan langsung disegel pleh pihak BC Batam.

Kasi Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Bea dan Cukai Batam, Heru Setoko, ketika ditemui batamtoday pada Kamis (9/12) mengatakan, sejauh ada izin Menteri Keuangan, mobil tersebut dizinkan masuk ke Batam, meski mobil bekas. "Memang, mobil bekas dilarang masuk Batam. Tetapi diperbolehkan bila sudah ada izin menteri, sejauh itu untuk kebutuhan industri," kata Heru.