Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Titik Panas di Riau Terpantau Meningkat
Oleh : Redaksi
Sabtu | 21-06-2014 | 11:31 WIB
Sutopo_Purwo_Nugroho.jpeg Honda-Batam
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

BATAMTODAY.COM, Batam - Ancaman bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau makin nyata. Pada Sabtu (21/6/2014) pukul 07.00 WIB berdasarkan pantauan satelit Terra-Aqua hotspot di Riau sebanyak 250 titik.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan jumlah ini mengalami peningkatan signifikan dari Jumat (20-6-2014) kemarin yang hanya terpantau hotspot 80 titik.

"Dari 250 hotspot tersebar di Rokan Hilir 157, Bengkalis 39, Dumai 16, Rokan Hulu 11, Pelalawan 9, Kampar 8, Inhil 5, Kuansing 4 dan Siak 1. Jarak pandang di Rengat 3 km, Pelalawan dan Dumai 6 km, dan Pekanbaru 8 km," kata Sutopo, dalam perbincangan melalui BlackBerry Messenger, hari ini.

Menurutnya, cuaca diperkirakan akan semakin kering dan hal ini akan dapat memicu meningkatnya hotspot. Pola hotspot di Sumatera berdasarkan data tahun 2006-2013, hotspot dominan pada Juni - Oktober dengan puncak pada Agustus dan Oktober.
"Kunci untuk mengatasinya adalah penegakan hukum. Lahan gambut jika sudah terbakar akan susah dipadamkan. Antisipasi lebih efektif dibandingkan pemadamanm," kata dia.

Dampak kebakaran lahan dan hutan di Riau selalu besar. Sebagai ilustrasi, dampak yang terjadi selama 26 Februari 2014 hingga 4 April 2014, kerugian ekonomi mencapai Rp20 triliun, 2.398 Ha cagar biosfer terbakar, 21.914 Ha lahan terbakar, 58.000 orang terserang ISPA, sekolah diliburkan, hampir 6 juta jiwa terpapar asap dan lainnya.

Untuk mengatasi kebakaran itu, BNPB telah mengeluarkan anggaran Rp134 miliar, mengerahkan 4.931 personil gabungan, 11 helikopter dan pesawat, dan lainnya.

"Sejak 4 April 2014 penanggung jawab pengendalian kebakaran lahan dan hutan ada di tangan Gubernur Riau. BNPB tetap mendampingi Pemda Riau dengan tetap melakukan operasi modifikasi cuaca dan menempatkan 3 helikopter water bombing hingga hari ini," ujarnya.

Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah memerintahkan Deputi Penanganan Darurat BNPB mengambil upaya memperkuat BPBD Riau dan provinsi lain. Kapolda Riau juga telah memerintahkan jajaran kepolisian di polres/polsek daerah Riau untuk membantu memadamkan dan memburu pada pelaku pembakaran serta mengajak Bupati/Wali Kota agar lebih peduli dalam penanggulangan kebakaran lahan dan hutan ini.

Editor: Dodo