Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Greenpeace Tantang Prabowo dan Jokowi Paparkan Komitmen Lingkungan pada Debat 5 Juli
Oleh : Redaksi
Jum'at | 20-06-2014 | 08:07 WIB
20140619Greenpeace-Prabowo-HQ02.jpg Honda-Batam
Aktivis Greenpeace Indonesia saat di Rumah Polonia yang menjadi sekretariat pemenangan Prabowo - Hatta. (Foto: greenpeace)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Organisasi peduli lingkungan, Greenpeace, mendesak pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Joko Widodo - Jusuf Kalla, untuk menyampaikan komitmen yang lebih kuat dalam perlindungan dan penyelamatan lingkungan dalam debat mengenai pangan, energi, dan lingkungan pada 5 Juli 2014.

Desakan itu disampaikan mengingat visi dan misi kedua pasangan itu masih mengandalkan pendekatan eksploitasi sumber daya alam (SDA) untuk menopang pertumbuhan ekonomi tanpa membangun prinsip-prinsip berkelanjutan dan keadilan lingkungan di dalamnya.

"Kami berharap dapat mendengar komitmen yang lebih kuat dalam perlindungan dan penyelamatan lingkungan dengan mendorong prinsip-prinsip keberlanjutan dan keadilan lingkungan dalam strategi pembangunan nasional disampaikan kepada publik pada saat Debat Capres tentang isu pangan, energi dan lingkungan pada 5 Juli 2014," tegas Longgena Ginting, Kepala Greenpeace Indonesia, melalui siaran persnya.

Dia menyampaikan, meski visi-misi kedua pasangan telah mencakup beberapa fokus isu lingkungan, akan tetapi belum menggambarkan strategi dan target yang cukup kuat dalam perlindungan iklim, hutan, lautan serta perlindungan lingkungan dari polusi bahan kimia berbahaya. Longgena mencontohkan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla yang berencana meningkatkan penggunaan energi batu bara yang merupakan kontributor terbesar dari emisi gas rumah kaca penyebab perubahan iklim. Padahal salah satu agenda dalam visi-misinya adalah mengatasi perubahan iklim global.

Sementara untuk isu pencemaran, pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dalam visi misinya ingin mengintensifkan industri hilir yang intensif menggunakan bahan kimia berbahaya dan atau berpotensi melepaskannya ke lingkungan. Walaupun mereka memiliki program untuk mencegah dan menindak tegas pelaku pencemaran lingkungan, namun tanpa komitmen untuk menuju nol pembuangan semua bahan kimia berbahaya maka generasi masa depan Indonesia akan tetap terancam oleh dampak dari bahan kimia berbahaya beracun.

Sementara pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dalam Sembilan Agenda Prioritas, salah satunya akan fokus pada pemberantasan penebangan liar. Meski tampaknya baik, tetapi jika hanya berfokus pada pemberantasan pembalakan liar saja tidak akan menghentikan praktik pengrusakan hutan, dan tidak akan menyelesaikan berbagai persoalan hak dan ruang kelola SDA.

"Untuk isu perlindungan laut, langkah pasangan Prabowo - Hatta untuk mendorong industri hilir ekstraktif pertambangan mineral guna meningkatkan nilai tambah justru dapat semakin meningkatkan risiko dan ancaman kerusakan serta pencemaran ekosistem pesisir dan laut bahkan rawan menimbulkan konflik sosial," tambah Longgena.

Aktivis Greenpeace bersama Raung dan Umba mendatangi Rumah Polonia yang menjadi sekretariat pemenangan pasangan Prabowo - Hatta, dilanjutkan dengan Posko Utama Cemara yang menjadi sekretariat pemenangan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla. (*)

Editor: Roelan