Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gantung Diri, ABG Hembuskan Nafas Terakhir di Rumah Sakit
Oleh : Hendra Zaimi
Senin | 30-05-2011 | 16:03 WIB

Batam, batamtoday - Adam (15), Anak Baru Gede (ABG) warga rumah liar (Ruli) Kampung Seraya, Batu Ampar mencoba mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Niat korban itu dapat itu dapat dicegah Lilis (42), pemilik kos yang langsung menurunkan korban, namun nyawa korban tidak bisa tertolongkan karena kehabisan oksigen saat dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Minggu, 29 Mei 2011 sekitar pukul 16.00 WIB.

Lelaki asal Bekasi, Jawa Barat ini tinggal di tempat kost milik Lilis dan setiap harinya bekerja sebagai buruh serabutan. Aksi korban yang hendak mengakhiri hidup dengan bunuh diri itu, pertama kali diketahui oleh Puteri (9), anak Lilis. Melihat korban gantung diri, Puteri langsung memberitahukan hal itu kepada Lilis yang sedang memasak di dapur.

Mendapat laporan dari anaknya, Lilis bergegas menuju ke kamar korban dan segera menurunkannya dari tali gantungan. Lilis juga memberitahukan itu ke tetangga sebelah rumah dan dengan sekejap kabar itu tersebar di masyarakat. Setelah dicek oleh warga, dari denyut nadi ternyata korban masih hidup dan langsung dibawa ke RSBK.

"Korban menghembuskan nafasnya saat di rumah sakit," kata Kapolsek Batu Ampar, Kompol Irawan Banuaji kepada batamtoday, Senin, 30 Mei 2011 di kantornya.

Banuaji menambahkan, dari hasil pemeriksaan dokter korban meninggal karena kehabisan oksigen. Bisa saja korban meninggal dunia saat diperjalanan menuju rumah sakit atau saat menerima pertolongan pertama di rumah sakit.

"Dokter yang menanganinya bilang korban baru saja meninggal, hasil pemeriksaan murni bunuh diri karena tidak ada ditemukan bekas luka ataupun tanda kekerasan pada tubuh korban," terangnya.

Setelah dipastikan telah meninggal dunia, jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) karena korban tidak mempunyai keluarga di Batam dan masih menunggu koordinasi dengan pihak keluarga di kampung halamannya Bekasi, Jawa Barat.

Sementara itu, Suprianus Turu, Ketua RT 005/ RW 006 tempat korban tinggal mengatakan pihaknya sedang mengurus untuk dapat mengeluarkan jenazah keluar dari RSOB dan selanjutnya melakukan pemakaman jenazah korban.

"Kita sedang mengurus untuk dapat mengeluarkan jenazah secepatnya dari RSOB," kata Suprianus.

Suprianus menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan lurah dan aparat kepolisian untuk mendapatkan keberadaan keluarga korban di Batam, setelah di cek ternyata korban hanya memilki kerabat sesam dari Bekasi namun beda kampung.

Dari kerabatnya itu akhirnya warga dan pihak kepolisian berhasil mendapatkan nomor telepon keluarga korban di Bekasi. Setelah diberitahukan kejadian yang sebenarnya bahwa Adam telah meninggal dunia karena mencoba bunuh diri, pihak keluarga sempat shock. Namun akhirnya dapat menerima bahwa korban telah meninggal dunia dan berharap kerabat dan warga di Batam dapat menjalankan proses pemakaman yang layak bagi korban.

"Keluarga korban awalnya sempat shock mengetahui itu, namun akhirnya mereka dapat memahami itu, walaupun meninggalnya karena mencoba gantung diri. Selain itu, karena faktor ekonomi dan tidak dapat ke Batam, pihak keluarga mengharapkan kita bisa menyelesaikan dan melaksanakan pemakaman yang layak sesuai agama bagi korban," terangnya.

Warga juga mengharapkan proses mengeluarkan jenazah di RSOB dapat segara dilakukan karena mereka hendak melakukan pemakaman secepatnya.

"Moga saja prosesnya cepat, sehingga kita dapat cepat menguburkannya," pungkas Suprianus.