Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pedagang di Arena MTQ Nasional Mengaku Rugi
Oleh : CR-7
Sabtu | 14-06-2014 | 11:33 WIB
pedagang di MTQ.jpg Honda-Batam
Irwandi, di depan gerobak sate Padang yang dijualnya di arena MTQ Nasional XXV.

BATAMTODAY.COM, Batam - Perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXV dan Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) di Batam diharapkan mampu mendatangkan keuntungan bagi para pedagang yang berjualan.

Namun, sejumlah pedagang makanan mengaku untung itu tak dapat diraih dan hanya bisa untuk menutup biaya sewa tempat yang terhitung mahal untuk durasi 9 hari saja.

"Tak ada keuntungan alias rugi, bayar sewa stand saja sudah Rp6 juta," kata Irwandi, warga Batuampar yang berjualan kuliner sate Padang dan batagor, Jumat (13/6/2014) malam.

Tingginya harga sewa tempat, berimbas pada harga per porsi makanan yang dia jual. Untuk sate padang, Irwandi mematok harga Rp25 ribu per porsi dan Rp15 ribu untuk setiap porsi batagor.

Irwandi menyebut dalam sehari pendapatan kotor yang diperolehnya tak sampai Rp1 juta. Dia juga mengatakan dalam dua hari pertama berjualan, dagangannya sangat sepi lantaran minimnya pengunjung akibat lokasi PPKI yang becek akibat hujan.

Saat berjualan, dirinya mempekerjakan dua orang untuk menjaga gerobak sate padang dan batagornya. Namun dia enggan menyebut berapa honor yang diberikan untuk dua orang yang menjaga dagangannya.

"Pendapatan kotor kurang dari Rp1 juta untuk dua jenis kuliner yang saya jual," kata dia.

Berbicara kerugian, Irwandi tidak menyebut nominalnya. Namun sebagai orang yang berdagang, seharusnya memang ada keuntungan yang diraup.

Dia berharap kedepannya, jika pemerintah mau menggelar iven sejenis, sebaiknya meninjau kembali harga sewa stand mengingat tak semua pedagang mampu membayarnya. Terlebih, penjaja kuliner di Batam rata-rata merupakan pelaku usaha kecil menengah.

Editor: Dodo