BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) berencana melakukan uji coa pelaksanaan ujian nasional (UN) secara daring (online) di sejumlah provinsi. Pada tahun ini, pelaksanaan UN SMP secara daring telah diuji coba di dua Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), yaitu di Malaysia dan Singapura.

Kemdikbud telah menawarkan pelaksanaan UN SMP secara daring pada tahun depan kepada sejumlah provinsi, di antaranya DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Nanggore Aceh Darussalam.

"Jadi, anak-anak mengerjakan soal di depan komputer, kemudian hasilnya kita langsung ambil dari sini (Jakarta, red). Saat itu juga kita langsung tahu nilainya," kata Nizam, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), Kemdikbud, Nizam, usai jumpa pers tentang hasil UN SMP di Gedung Ki Hjaar Dewantara Kemdikbud, Jakarta (13/06/2014).

Nizam menyampaikan, nilai para peserta UN daring di dua sekolah itu ternyata cukup tinggi. "Sudah jalan. Terbukti bahwa itu bisa meskipun servernya ada di Jakarta dan ujiannya di sana, tanpa ada kendala apa-apa, dan 100 persen lulus. Nilainya bagus juga," ujar Nizam seperti dikutip dari laman kementerian.

Nizam mengakui, dengan sistem daring, Puspendik Kemdikbud akan bekerja lebih keras. Namun UN secara daring ini dinilai lebih efisien karena dapat menghemat anggaran dan hasilnya pun langsung bisa diketahui dengan cepat.

Sementara mengenai kesiapan infrastruktur dan sarana prasarananya, Nizam menjelaskan jika  Indonesia telah memiliki Desa Berdering di seluruh Tanah Air, dan sekolah-sekolahnya pun telah memiliki komputer yang memiliki akses ke internet.

"Jumlah komputernya tidak harus sama dengan jumlah siswa. Bisa bergantian. Soal bisa kita acak, kita ganti," jelasnya.

Selain itu Puspendik juga telah berkoordinasi Ditjen Pendidikan Dasar dan Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) yang siap mendukung pelaksanaan UN SMP secara daring tersebut. (*)

Editor: Roelan