Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DPD Nyatakan Netral Tak Dukung Capres Tertentu
Oleh : Surya
Senin | 09-06-2014 | 16:19 WIB
laode.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua DPD RI Laode Ida

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menyatakan sebagai lembaga tinggi negara, DPD bersikap netral dan tidak mendukung salah satu pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 9 Juli mendatang.

Pernyataan itu terkait manuver 78 anggota DPD RI yang dimotori Ketua Kelompok DPD di MPR RI Bambang Soeroso dan Ketua Badan Kehormatan (BK) AM Fatwa melakukan deklarasi mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Sabtu (7/6) lalu.

"DPD secara lembaga tetap netral dalam Pilpres 2014 ini. Sesuai konstitusi, DPD RI tidak berpihak kepada siapapun pasangan capres. Sebab, siapapun yang terpilih, presiden itu tetap akan bersama DPD RI. Apalagi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mempertegas kewenangan pembahasan UU secara tripatrit (DPR, DPD dan Presiden). Karena itu, DPD tidak boleh menjadi kekuatan pendukung salah satu capres," kata Laode Ida, Wakil Ketua DPD RI di Jakarta, Senin (9/6/2014)

Menurut Laode, Menurut Laode, tidak boleh secara kelembagaan DPD RI berpihak pada salah satu capres, karena akan berhadapan dengan DPR RI yang terdiri dari berbagai parpol yang sudah mendukung salah satu pasangan capres.

"Sekali lagi sebagai pimpinan DPD RI, nama saya tidak boleh ada dalam 78 anggota DPD RI," katanya. 
Namun, Laode tidak bisa melarang apabila individu anggota DPD menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Hatta. Jika tetap menggunakan nama lembaga DPD, maka hal itu sebagai pelanggaran etika.

"Nama saya juga dicatut, tidak benar saya memberikan dukungan. Saya akan cari tahu siapa yang memalsukan tanda tangan saya, kalau terbukti dipalsukan akan saya bawa ke pidana," katanya.  

Terkait kemungkinan sanksi etik yang akan dijatuhkan kepada anggota DPD RI yang membahwa nama institusi tersebut, Laode menegaskan hal itu akan dikonsultasikan dengan pimpinan dan Badan Kehormatan DPD RI. 

"Nanti, kita akan konsultasikan dengan pimpinan DPD RI dan BK DPD RI untuk menyikapi itu. Yang jelas, dukungan itu atas nama pribadi, dan bukan lembaga DPD RI," katanya. 
 
Sebelumnya 4 anggota DPD RI periode 2009-2014 asal DKI Jakarta mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Ke-4 anggota DPD asal Jakarta itu adalah AM Fatwa, Dani Anwar, Pardi, dan Vivi Effendy. Selain itu, 4 senator Banten juga ikut mendukung Prabowo-Hatta yaitu Andika Hazrumy, Abdurachman, Abdi Sumaithi, dan Ahmad Subadri.

Provinsi Jawa Timur juga ikut menyumbang 4 senator, yaitu Supratono, Abdul Sudarsono, Wasis Siswoyo, dan Istibsjaroh. Dalam deklarasi tersebut, setiap provinsi diwakili anggota DPD. Anggota DPD asal Bengkulu, Bambang Soeroso mengatakan 78 anggota DPD dari 33 provinsi turut serta mendukung Prabowo-Hatta.
 
"Kita anggota DPD sebagai warga negara yang memiliki hak konstitusional memilih dan dipilih," katanya di Balai Kartini Jakarta, Sabtu (7/6/2014).

Bambang menambahkan, Ketua DPD RI Irman Gusman juga sudah deklarasi dukungan yang diberikan puluhan anggotanya kepada Prabowo-Hatta. Keputusan dukungan ini, kata dia, merupakan kesepakatan di antara para anggota DPD.  Beberapa nama anggota DPD lainnya yang ikut mendukung Prabowo-Hatta adalah Rudolf Pardede (Sumatera Utara), Farouk Muhammad (Nusa Tenggara Barat), La Ode Ida (Sulawesi Tenggara), Jacob Jack Osphara (Maluku), Paulus Yohanes Sumino (Papua), dan lain-lain.

Editor : Surya