Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kabar Cokelat Cadburry Mengandung Lemak Babi Menarik Perhatian Warga Anambas
Oleh : Nursali
Jum'at | 30-05-2014 | 14:11 WIB
coklat-batangan2.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Kabar cokelat Cadburry mengandung lemak babi sedang heboh di Malaysia ternyata menarik perhatian warga Kabupaten Kepulauan Anambas.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menenganh (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Kepulauan Anambas, Linda Maryati kaget saat mendengar kabar mengenai coklat Cadbury yang terindikasi DNA Babi tersebut.
 
"Kabar dari mana itu? Kalau bukan dari instansi yang berwenang, takutnya ini hanya sekedar kabar dari pesaing bisnis. Soalnya hal seperti itu sering terjadi pada produk-produk besar," kata Kepala Dinas PerindagKop dan UKM Pemkab Anambas, Linda Maryati, Jumat (30/5/2014).
 
Linda bahkan sempat mengecek kebenaran kasus tersebut di beberapa situs internet. Tidak hanya itu, Linda juga sempat mengecek apakah pihak berwenang di Indonesia sudah mengeluarkan pernyatan resmi mengenai hal tersebut.
 
“"Kalau memang kabar tersebut benar, pasti pihak berwenang di Indonesia sudah mengeluarkan pernyataan dan pengumuman agar produk yang dimaksud ditarik dari peredaran. Tapi sampai sekarang kita belum dapat arahan apapun dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kepri," kata Linda Maryati.
 
Menurut Linda, Produk cadbury yang beredar di Indonesia bukan berasal dari Malaysia, dan telah disertifikasi halal oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
 
"Kalau dari yang saya baca barusan sudah ada pernyataan resmi bahwa tidak ada produk Cadbury yang beredar di Indonesia berasal dari Malaysia. Lagipula produk mereka telah mendapat sertifikat halal dari MUI," ungkapnya.
 
Namun untuk memastikan tidak ada produk yang dimaksud beredar di pasaran Kabupaten Anambas ini, pihaknya akan melakukan monitoring melalui Pengawasan Perdagangan Disperindag Kop dan UKM Anambas.
 
Jika memang ditemukan produk Cadbury yang berasal dari Negeri Jiran tanpa dilengkapi izin import dan izin lainnya, maka Disperindagkop dan UKM Pemkab Anambas akan menarik produk tersebut dari pasaran. Selain itu Disperindagkop dan UKM Anambas juga akan merespon jika ada laporan dari masyarakat terkait hal itu.
 
"Kita memang rutin turunkan pengawas perdagangan untuk memantau. kalau memang kita menemukan ada produk Cadbury asal Malaysia yang beredar di pasar tanpa surat dan izin yang jelas, seperti izin Import misalnya, maka kita akan langsung sita. Kalau ada pengaduan masyarakat kita juga akan segera turun ke lapangan,” katanya.

Seperti diketahui, produsen Cadbury Malaysia, bagian dari perusahaan Mondelez International, awal pekan lalu menarik dua produk cokelat mereka yang terbukti mengandung babi, yakni Cadbury Dairy Milk Hazelnut dan Cadbury Dairy Milk Roast Almond.

Editor: Dodo