Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BBM Bersubsidi Bakal Tak Dijual di Hari Libur
Oleh : Redaksi
Kamis | 22-05-2014 | 10:35 WIB
ilustrasi spbu.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Masyarakat mesti bersiap-siap sebelum menghabiskan waktu di luar untuk liburan. Pemerintah tengah mengkaji rencana untuk  tidak menjual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada hari libur dan  akhir pekan.

Langkah ini dinilai sebagai salah satu upaya menekan  pembengkakan subsidi. "Dengan demikian, masyarakat mesti beli BBM nonsubsidi kalau hendak berpergian atau diam saja di rumah," kata Menteri ESDM, Jero Wacik, saat konperensi pers usai pembukaan konvensi dan pameran Indonesia Petroleum Association (IPA) di Jakarta, Rabu (21/5/2014).

Namun, seperti dilansir dari laman setkab.go.id, sebelum kebijakan itu direalisasikan pemerintah akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu mengenai rencana stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) agar tidak menjual BBM subsidi saat Sabtu - Minggu dan hari libur.

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Chatib Basri, mengungkapkan, subsidi BBM pada 2014 bakal membengkak Rp74,3 triliun dari Rp210,7 triliun menjadi Rp285 triliun. Subsidi listrik juga naik Rp35,7 triliun dari Rp71,4 triliun menjadi Rp107,1 triliun.

Kenaikan subsidi BBM dan listrik tersebut terutama diakibatkan peningkatan asumsi kurs dari Rp10.500 menjadi Rp11.700 per dolar AS.

Pemerintah menetapkan defisit RAPBN Perubahan 2014 sebesar 2,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau Rp251,7 triliun. Angka defisit itu lebih tinggi dari target APBN 2014 sebesar 1,69 persen atau Rp175,4 triliun

Sementara, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Andy N Sommeng, mengatakan, pihaknya optimistis kuota BBM subsidi tidak melebihi target APBN 2014 yang ditetapkan sebesar 48 juta kiloliter. "Konsumsi solar memang di atas kuota yang ditetapkan, namun terkompensasi premium yang di bawah kuota. Jadi, saya optimis sesuai target 48 juta kiloliter," ujarnya.

Menurut dia, kalau pemerintah mengeluarkan aturan pengendalian pemakaian BBM bersubsidi, maka konsumsi akan lebih banyak lagi berkurang. (*)

Editor: Roelan