Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sudah Sering Diingatkan Orang Tua, Tapi Tetap Band

Orang Tua Anak Punk Menangis Histeris
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 26-05-2011 | 18:30 WIB
ibu_sri.JPG Honda-Batam

Sri, ibunda anak punk meratapi kematian anak sulungnya di RSOB Sekupang

Batam, batamtoday - Jerit tangis langsung terdengar dari dalam kamar jenasah Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) Sekupang, Kamis, 26 Mei 2011 pukul 16.00 WIB. Keluarga tidak menyangka akan begitu cepat ditinggalkan Joni, (19) anak sulung dari empat bersaudara yang meninggal ditemukan sudah tidak bernyawa lagi.

Sri Purwani, ibunya Joni tidak bisa menahan diri, dia memeluk jenasah anaknya sambil tak henti-hentinya meneteskan air mata. Paman dan bibi Joni yang mendampingi orang tuanya juga larut dalam kesedihan tersebut.

Diceritakan Sri, yang tinggal di Teluk Lengo, Dam Duriangkang, dia tidak percaya saat mendengar kabar kalau anaknya sudah tiada. Padahal, Selasa malam sekitar pukul 21.30 WIB, Joni masih permisi dan meminjam sepeda motor kepada bapaknya.

"Memang tadi malam perasaan saya tidak enak terus. Tapi saya tidak menyangka kalau anak saya meninggal," kata Sri yang terus meratapi anaknya.

Ditempat yang sama, Asmadi, bapaknya mengatakan mendapat kabar buruk tersebut dari teman-teman Joni yang datang kesana sekitar pukul 14.00 WIB. Dia langsung terhenyak, tidak menyangka kalau anaknya yang sudah putus sekolah dari SMP itu telah tiada.


Padahal dia sudah sering memperingatkan Joni agar tidak sering pergi ke Jodoh bersama teman-temannya ngumpul, tapi tidak pernah didengar. Bahkan malam sebelum kejadian sudah diingatkan agar tidak lama pulang, dan Joni berjanji pulang cepat. Tapi tidak pulang-pulang, malah mendapat kabar duka cita.

"Anak muda sekarang sulit untuk dilarang. Dia memang jarang dirumah dan pergi ke Jodoh sama teman-temannya. Tadi malam juga saya bilang biar tidak lama pulang," ungkap Asmadi.

Setelah dilakukan otopsi, pihak keluarga akan membawa jenasah Joni dan menyemayamkannya.