Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sarankan Prabowo Mundur Capres

Kader SOKSI Diperintahkan Dukung Jokowi-Jusuf Kalla
Oleh : Surya
Selasa | 20-05-2014 | 15:46 WIB
Suhardiman.jpg Honda-Batam
Pendiri Soksi Suhardiman

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) dan salah satu pendiri Golkar Suhardiman memerintahkan seluruh jajaran kader SOKSI di Indonesia untuk memberikan dukungan kepada pasangan bakal capres/cawapres Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres, 9 Juli mendatang.

Arahan untuk mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla itu telah diarahkan melalui Ketua Umum SOKSI Ade Komaruddin dan Sekjen Lawrence Siburian pada pertemuan di kediaman Suhardiman, Senin (19/5) malam.

"Sebagai pendiri SOKSI saya punya hak veto. Jika tak mengikuti arahan saya, akan saya pecat dan Ade Komaruddin sudah menyanggupi instruksi untuk mendukung Jokowi-Jusuf Kalla. Saya bisa membatalkan jika ada orang yang tidak mengikuti arahan saya," ujar Suhardiman di Jakarta, Selasa (20/5/2014).

Menurut Suhardiman, dukungan kepada Jokowi-Jusuf Kalla, karena dari hasil pengamatannya, Prabowo tak mungkin akan berhasil memenangkan Pilpres periode 2014-2019 mendatang. Sebab negara berkembang akan selalu dikontrol oleh negara adikuasi Amerika Serikat.

"Nah semua sudah tahu, Prabowo telah melakukan pelanggaran berat HAM. Jadi tak mungkin," ujarnya.

Suhardiman yang dikenal sebagai dukun politik itu berpendapat negara Indonesia membutuhkan tiga Satrio. Pertama Satrio Kinunjoro yakni pejuang atau pemimpin yang sering keluar masuk penjara yakni Soekarno. Kedua Satrio Mukti Wibowo yakni terdapat pada Soeharto dan Satrio Piningit. Figur Satrio Piningit ini ada pada sosok Joko Widodo yang benar-benar berasal dari tingkat bawah. 

Atas kondisi tersebut, Suhardiman menyarankan agar Prabowo mengurungkan niat menjadi capres 2014. “Saya menyarankan Prabowo untuk mengurungkan niat menjadi capres. Lebih baik Prabowo beri kesempatan kepada Jokowi, “ ujar satu-satunya Pendiri Golkar yang masih aktif di politik, dua lainnya Mas Isman dan Sugandhi telah wafat.

Suhardiman juga menyarankan agar Prabowo menemui dirinya terkait dukungan SOKSI kepada duet Jokowi-Jusuf Kalla. Ia akan memberikan petuah dan masukan-masukan mengenai pemikirannya sosok Satrio Piningit yang ada dalam diri Jokowi. Suhardiman menilai Prabowo bukan sosok Satrio Piningit yang dinanti-nanti dalam ramalan Joyoboyo.

"Lebih baik Prabowo ke saya dulu, nanti akan kasih masukan-masukan dan saran-saran mengenai pencalonan sebagai calon presiden. Prabowo tidak perlu maju, kasih Jokowi saja," katanya.

Lebih jauh kata Suhardiman, dirinya sudah lama mengenal ayah Prabowo yang merupakan begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo. Saat meninggalkan Indonesia ke Bangkok, Thailand karena terlibat PRRI Permesta, Suharman mengaku berhasil membawa pulang Sumitro ke Indonesia. Tak lama setelah di Indonesia, Sumitro diangkat menjadi Menteri Perdagangan.

"Saya tidak tahu apakah Prabowo tahu soal itu. Saya yang menolong bapaknya, lebih baik Prabowo datang ke sini (dia, red), " ujarnya.

Ditambahkan Wakil Ketua DPA era Orde Baru, dukungan terhadap pasangan Jokowi-JK itu tidak perlu disampaikan kepada Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Pasalnya ARB tak memiliki peran bagi partai berlambang pohon beringin. "Tidak perlu melapor ke DPP, saya tak ada kepentingan pribadi,"  ujarnya.

Editor: Surya