Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepri dan Mexico Saling Jajaki Peluang Bisnis
Oleh : Charles Sitompul/Rilis
Selasa | 20-05-2014 | 10:55 WIB
Pertemuan-Dubes-RI-untuk-Mexico-dengan-Gubernur-Kepri1.jpg Honda-Batam
Pertemuan Gubernur Kepri dengan rombongan Kedubes RI untuk Mexico dan Kedubes Mexico untuk Indonesia di Gedung Daerah Tanjungpinang.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Drs H. Muhammad Sani menerima Wakil Kedutaan Besar Mexico untuk Indonesia, Jose Oramas, dan Kedutaan Besar RI untuk Mexico, City Hamadi Djafar, di Gedung Daerah Tanjungpinang, Senin (19/5/2014).

Dalam pertemuan singkat ini, pihak Mexico yang difasilitasi Kedubes RI dan Kedubes Mexico menggali berbagai potensi yang dimiliki Kepri, baik dalam hal pariwisata, kelautan, perikanan, industri dan lainnya. Hal yang sama juga dilakukan oleh Gubernur Kepri Muhammad Sani, terkait potensi yang bisa dikembangkan oleh Pemprov Kepri di Mexico.

Kepri yang memiliki letak geografis cukup strategis dan berbatasan langsung dengan beberapa negara dan berada pada jalur perdagangan dunia, dipandang cukup potensial di mata dunia untuk pengembangan bisnis. Ditambah lagi Kepri memiliki Batam, Bintan dan Karimun sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ). Oleh sebab itu, melihat negara Mexico yang sudah cukup maju dalam berbagai cabang bisnis, Gubernur Kepri Muhammad Sani berharap akan adanya investor di bidang perikanan dan kelautan.

"Kepri ini unik, 96 persen wilayah kita ini laut dan hanya 4 persen saja daratnya. Makanya, kita sangat berharap dari pertemuan singkat kita ini akan ada investor dari Mexico yang bisa mengembangkan kelautan dan perikanan di Kepri. Tidak hanya itu, kita juga punya potensi di bidang pariwisata dan industri," kata Gubernur kepada rombongan.

Sementara itu, dari pihak Mexico justru memandang ada potensi lain yang ada di Kepri, yakni potensi pengembangan peternakan sapi dan domba. Hal ini melihat begitu banyaknya pulau di Kepri. Yang mana sejumlah pulau tersebut bisa dikembangkan pusat peternakan domba dan sapi yang lengkap dengan tempat pemotongan, pengolahan dan sebagainya.

Jika hal ini dikembangkan di Kepri, dijamin Kepri akan mampu mencukupi kebutuhan daging di dalam negeri, dan bahkan bisa mengekspore ke beberapa negara tetangga yang hingga saat ini masih bergantung dengan negara-negara Eropa.

"Di Mexico, kemajuan ternaknya luar biasa. Terutama ternak kambing dan sapi. Dan kita melihat Kepri dengan banyak pulau yang dimiliki ini punya potensi untuk pengembangan ternak sapi dan domba," kata Djoko Waluyo selaku Dirjen Diaspora Indonesia yang ikut dalam rombongan.

Adapun para pejabat kedutaan lain yang ikut hadir beraudiensi dengan Gubernur Kepri, antara lain Direktur Amerika Utara dan Tengah, Ibnu Hadi; Kasubdit III Direktorat Amerika Utara dan Tengah, Sigit Sadiono; pejabat fungsional diplomat Direktorat Amerika Utara dan Tengah, Prasetyo Budhi, dan Fungsin Ekonomi KBRI Panama City, Doddy Herado.

Meskipun Gubernur sudah menjelaskan kepada rombongan Kedubes RI di Mexico mengenai sulitnya air yang ada di Kepri di setiap pulau yang ada, jika untuk pengembangan ternak sapi dan domba. Namun pihak Mexico meyakinkan bahwa air bukan masalah. Karena kondisi di Mexico justru lebih tandus dibanding Kepri. Namun sejauh ini ternak di Mexico tetap jalan dan bahkan maju.

"Jika air dipandang sebagai problemnya, kami rasa peternak di Mexico sudah punya teknologinya sendiri untuk mengatasi. Dan buktinya, sampai sekarang peternakan di Mexico sangat maju dan berkembang," jelas Djoko Waluyo dan diiyakan oleh Duta Besar RI untuk Mexico Hamadi Djafar.

Hamadi Djafar juga menambahkan, jika Mexico dan Indonesia adalah dua negara yang memiliki latar belakang sejarah yang mirip, yakni sama-sama dijajah selama 350 tahun. Bedanya, jika Indonesia dijajah oleh Belanda, maka Mexico di jajah oleh Spanyol. Namun saat ini Mexico adalah negara yang sangat maju dan berkembang sangat pesat sekali.

"Dari pertemuan ini, semoga nanti Kepri bisa mempromosikan potensi yang dimiliki di Mexico. Dan kita siap memfasilitasi jika Bapak Gubernur dan rombongan ingin ke sana. Latar belakang sejarah yang mirip antara Indonesia dan Mexico ini, mudah-mudahan bisa memperlancar hubungan kedua negara. Apalagi, setelah Mexico merdeka, sedikitnya tiga kali Presiden Soekarno berkunjung ke Mexico," tutup Hamadi.

Menindak lanjuti pertemuan ini, akan dilanjutkan dialog dengan pelaku usaha yang ada di Kepri, yang akan digelar di Hotel Aston Tanjungpinang, Selasa (20/5/2014). Dengan harapan, para pengusaha Kepri melirik Mexico sebagai salah satu tujuan ekspor ke depannya, dan tidak hanya berkutat di Singapore, Malaysia, Amerika dan beberapa negara Asia lainnya.

Editor: Redaksi