Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Over Dosis

Anak Punk Tewas di Jodoh
Oleh : Hendra Zaimi
Kamis | 26-05-2011 | 16:48 WIB

Batam, batamtoday - Joko (23) anak punk yang biasa nongkrong di Jodoh ditemukan tewas di bangunan kosong di samping pusat perbelanjaan Ramayana Mall, Kamis, 26 Mei 2011 sekitar pukul 13.30 WIB. Mayat ditemukan pertama kali oleh Firman, teman korban.

Saat ditemukan kondisi mayat Joko yang mengenakan baju kemeja abu-abu dan celana pendek hitam ini tertelentang di dekat semak-semak di lantai dasar bangunan, dari hidung dan telinga mengeluarkan darah. Melihat itu, saksi langsung memberitahukan kepada teman-temannya dan kemudaian melaporkan ke Polsekta Lubuk Baja.

Tim Identifikasi dari Polresta Barelang dan Polsekta Lubuk Baja yang turun ke lokasi memastikan korban sudah meninggal dunia, selain itu juga ditemukan kaleng lem merk Asahi 888 dan botol minuman beralkohol dan belum bisa dipastikan penyebab kematian korban.

"Korban ditemukan dalam keadaan terlentang di lantai dasar, dan kita menemukan kaleng bekas lem dan botol minuman disampingya. Namun penyebab kematian belum dapat dipastikan," kata Kanit Reskrim Polsekta Lubuk Baja, Iptu Chrisman Panjaitan kepada wartawan di lokasi penemuan mayat.

Chrisman menambahkan, berdapatkan data yang berhasil didapatkan di lapangan korban adalah warga Kampung Dalam Kavling Punggur, Kabil. Menurut keterangan saksi saat sebelum kejadian korban bersama pacarnya bernama Eci dan beberapa teman lain tampak menuju lantai dua gedung kosong sambil membawa lem dan minuman beralkohol.

"Kemungkinan korban tewas akibat over dosis, kita masih menunggu hasil visum dari RSOB," terangnya.

Sementara itu, Firman, saksi dan merupakan teman korban mengatakan dia tidak sengaja melihat tubuh korban di semak-semak lantai dasar. Saat itu Firman dan teman-temannya sedang bermain di lantai dua usai mengamen di dekat Ramayana Mall.

"Saya tidak sengaja melihatnyam, saat itu saya sedang duduk-duduk di pinggir bangunan lantai 2," kata Firman.

Mayat korban selanjutnya di bawa ke Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) untuk dilakukan visum untuk mendapatkan penyebab kematian.