Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Konsumsi Rumah Tangga dan Pemerintah Jadi Penopang Penguatan Pertumbuhan Ekonomi Kepri
Oleh : Roni Ginting
Senin | 19-05-2014 | 15:21 WIB
Gula-1.gif Honda-Batam
Kegiatan ekspor impor di Pelabuhan Batu Ampar.

BATAMTODAY.COM, Batam - Perekonomian di Provinsi Kepri mengalami penguatan atau tumbuh 5,21 persen (yoy) pada triwulan pertama tahun 2014 dibanding triwulan sebelumnya sebesar 5,02 persen (yoy).

Dijelaskan Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri, Gusti Raizal Eka Putra dalam diskusi Kajian Ekonomi Regional Triwulan pertama tahun 2014, penopang pertumbuhan ekonomi di Kepri adalah penguatan pada konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah.

"Peningkatan UMK dan penurunan laju inflasi mempu menjaga daya beli masyarakat. Selain itu kegiatan kampanye dan persiapan pemilu serta hari raya Imlek menjadi pendorong pertumbuhan konsumsi," terang Gusti Raizal, Senin (19/5/2014).

Sedangkan dari sisi penawaran, pertumbuhan didorong peningkatan sektor utama yakni industri pengolahan sebesar 4,63 persen (yoy), triwulan sebelumnya 4,54 persen (yoy). Untuk bangunan 15,21 persen, triwulan sebelumnya13,57 persen (yoy) dan perdagangan, hotel dan restoran (PHR) sebesar 6,74 persen (yoy), sebelumnya 6,28 persen (yoy).

Pertumbuhan industri pengolahan ditopang peningkatan produksi subsektoral kertas, barang cetakan, makanan, minuman, tembakau, barang kulit dan alas kaki. Sektor PHR didorong kelancaran arus barang serta adanya kegiatan seperti Imlek, pemilu, MICE yang dilaksanakan perusahaan/instansi.

"Sedangkan pertumbuhan sektor bangunan dipengaruhi pembangunan perumahan, hotel serta infrastruktur," ujarnya.

Selanjutnya, tekanan inflasi Kepri juga berangsur menurun membuat penguatan pertumbuhan ekonomi Kepri yakni pada triwulan pertama tahun 2014 sebesar 7,75 persen (yoy) lebih rendah dibanding periode sebelumnya 8,24 persen (yoy).

"Penurunan inflasi dipengaruhi oleh semakin meredanya dampak kenaikan BBM serta kecukupan pasokan sejumlah bahan makanan khususnya bumbu-bumbuan," terangnya.

Sedangkan pada triwulan kedua tahun 2014, laju pertumbuhan ekonomi Kepri diperkirakan masih sangat menguat, sedangkan laju inflasi diperkirakan menurun.

"Pertumbuhan ekonomi diperkirakan pada kisaran 6,2 persen sampai 6,4 persen sejalan dengan potensi peningkatan konsumsi rumah tangga dan pemerintah maupun investasi," kata Gusti Raizal.

Editor: Dodo