Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anak dari Keluarga Pengguna KPS Berhak Mendapatkan BSM
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 15-05-2014 | 10:56 WIB
ilustrasi_bsm.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyatakan akan terus berupaya mendorong tingkat penerimaan program bantuan siswa miskin (BSM) dengan menggunakan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dari Kementeriaan Pendidikan dan Kbeudayaan, Kementeriaan Agama serta Kementeriaan Sosial bagi siswa miskin di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

"Melalui KPS ini, pemerintah terus berusaha memperbaiki penetapan sasaran program-program perlindungan sosial masyarakat, termasuk BSM agar lebih terarah dan tepat sasaran," kata Sri Kusumastuti Rahayu, Ketua Pokja Pengendali Program Bantuan Sosial TNP2K, kepada wartawan di Tanjungpinang, Rabu (14/5/2014).

Sri menekankan, semua rumah tangga penerima KPS yang memiliki anak usia sekolah, baik yang terdaftar di sekolah atau madrasah negeri maupun swasta, seharusnya berhak mendapatkan manfaat program BSM, meskipun anak tersebut tidak tercantum dalam penerima KPS.

"Dengan membawa KPS ke sekolah beserta bukti pendukung seperti kartu keluarga, surat keterangan RT/RW yang menyatakan bahwa anak itu berasal dari rumah penerima KPS, seharusnya sekolah dan pemerintah memasukkan anak bersangkutan sebagai penerima BSM," ujarnya.

Pada 2013, kata Sri lagi, pemerintah telah membagikan KPS kepada 15,5 juta rumah tangga sasaran atau masyarakat Indonesia yang tingkat kesejahteraanya berada pada 25 persen kesejahteraan terendah. Sedangkan pada 2014, pemenrintah juga menargetkan KPS dan BSM ini akan menjangkau 11,2 juta anak usia sekolah dari keluarga miskin dan rentan miskin yang terdaftar di SD hingga tingkat SMK/SMA atau madrasah ibtidaiyah sampai madrasah aliyah negeri dan swasta.

Sementara, menurut Kepala Direktur Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bambang Hartono, target penerima BSM siswea miski dari Kemendikbud pada 2014 adalah sebanyak 9.191.844 siswa, terdiri dari 6.046.921 siswa SD, 2.169.890 siswa SMP, dan 550.000 siswa setingkat SMA.

"Dari data ini, penerima BSM SMA 2013 yang masih sangat kecil dan baru sekitar 30 persen. Sedangkan untuk keseluruhan tingkatan hingga awal 2014 baru mencapai 61 persen," paparnya.

Sedangkan Kepala Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama, Luym Edy Krisyanto, mengatakan, pada 2014 jumlah siswa miskin penerima BSM mencapai 1.939.756 orang, yang terdiri dari 819.336 siswa MI, 765.491 siswa MTs dan 354.929 siswa MA.

"Jumlah ini sangat jauh berbeda pada penerima BSM 2013 yang hanya 16,8 persen," katanya.

Oleh sebab itu, TNP2K mengimbau agar seluruh keluarga yang memiliki KPS di daerah, diharapkan dapat melapor ke sekolah, agar anak-anak mereka menerima BSM. Karena seluruh keluarga penerima KPS anaknya yang usia sekolah berhak mendapatkan BSM. (*)

Editor: Roelan