Kisaran Indeks akan berada di Level 3.770 - 3.870

Regional Masih Akan Bayangi IHSG

Batam, batamtoday - Indeks Harga Saham gabungan diperkirakan masih akan terkena imbas bursa regional dan berada dikisaran 3.770 - 3.870. Demikian hasil analisis pengamat bursa HD Capital, Yuganur Wijanarko, seperti dikutip batamtoday dari keterbukaan informasi IDX, Kamis 26 Mei 2011.

"Pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini, Kamis 26 Mei 2011, diperkirakan masih tertekan di kisaran 3.770-3.870 karena regional masih cenderung negatif," ujar Yuganur. Analis senior ini juga mengungkapkan, IHSG masih terimbas pergerakan bursa regional. 

Sementara itu, Saham yang disarankan untuk dikoleksi antara lain adalah ADRO, GJTL, ASII dan ITMG. Alasannya menurut Yuganur, IHSG masih bisa bertahan di level terendah yang sama sehingga terlihat adanya upaya akumulasi untuk proses lanjutan kenaikan berikutnya.

Saham Adaro Energy (ADRO) disarankan beli dengan target harga di 2.450 dari penutupan kemarin di 2.350. Strategi masuk pertama di 2.350 dan kedua di 2.275 dengan cut loss di 2.225.

Sementara saham Astra International (ASII) disarankan beli dengan target harga di 59.700 dari penutupan kemarin di 57.760. Strategi masuk pertama di 57.600 dan kedua di 57.200 dengan cut loss di 56.800.

Saham Gajah Tunggal (GJLT) disarankan beli dengan target harga di 3.350 dari penutupan kemarin di 3.050. Strategi masuk pertama di 3.050 dan kedua di 2.975 dengan cut loss di 2.875.

Pasca koreksi sebesar 10% untuk mengurangi efek jenuh beli (overbought), saham consumer automotive yang bergerak di bidang produksi ban dengan valuasi 2011 PER 8x cukup menarik untuk masuk kedalam watch list. Kelihataanya bila ASII mengalami rebound maka GJTL akan mengikutinya karena bergerak dalam sector yang sama

Untuk saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) disarankan beli dengan target harga 47.900 dari penutupan kemarin di 46.700. Strategi masuk pertama di 46.400 dan kedua di 46.100 dengan cut loss di 45.600. Memasuki musim kemarau, produksi ITMG mulai pulih sehingga kinerja profit yang naik di kuartal 1 2011. Hal ini membuat valuasi PER 2011 turun dari 28x ke 15x sehingga diharapkan dapat terulang untuk kuartal II.

---