Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertanian Biologis, Membasmi Hama Tanpa Merusak Tanah
Oleh : Redaksi
Rabu | 14-05-2014 | 12:51 WIB
ilustrasi pertanian.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Sidney - Butuh bertahun-tahun bagi petani dan peternak untuk bisa mendapat sertifikasi organik. Untuk mendapat sertifikasi, mereka juga harus mengikuti tata cara bertani tertentu.

Menurut Stephen Frost, peternak di Australia, untuk menyehatkan peternakan bisa juga dengan metode biologis, yang bisa jadi langkah awal menuju organik. Ia menghemat biaya bahan kimia dan pembasmi hama sejak menjalankan metode pertanian biologis.

Peternakan Frost bernama Stonemeal Farm, dan terletak di Narrikup, Australia Barat. Alat manajemen utama di peternakannya berfokus pada kondisi biologis tanah. "Merawat keanekaragaman hayati dan mikrobiologi tanah," katanya.

Stonemeal Farm saat ini sifatnya biologis, bukan organik, karena Frost masih menggunakan sedikit pestisida dan herbisida. Ia telah menjalankan peternakan itu sejak tahun 1970-an, tapi baru mulai menerapkan metode biologis 17 tahun lalu.

"Kita menjalankan standar praktik kita selama 12 tahun secara konsisten. Tapi butuh waktu lama untuk mencapai standar itu," kata Frost.

Menurut ketua lembaga Australian Organics, Andrew Monk, dalam pertanian organik tidak ada sama sekali bahan kimia yang digunakan. Namun, dalam pertanian bologis, fokusnya adalah kesehatan dan keadaan biologis tanah, dengan menggunakan lebih sedikit bahan kimai ketimbang pertanian biasa.

Banyak petani dan peternak yang tidak berfokus pada kesehatan dan keadaan biologis lahan mereka, ucap Monk. "Kita masih dalam tahap awal penelitian untuk benar-benar memahami dan menjalankan proses-proses kimia bioloogis yang bisa menargetkan spesies hama tertentu atau mematikan jamur tertentu tanpa harus menghancurkan keadaan biologis tanah," jelasnya.

Menurut Monk, petani yang menuju tahap pertanian biologis tanpa berusaha mencapai status organik tersertifikasi bisa menghindari risiko yang dihadapi para petani organik saat tidak lagi menggunakan bahan kimia apapun. (*)

Sumber: Radio ABC