Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Identitas Sudah Dikantongi

Polisi Masih Buru Pelaku Perampokan dan Penganiayaan Dua Wanita di Barelang
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 09-05-2014 | 13:44 WIB
kapolresta_hendra.jpg Honda-Batam
Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Moh. Hendra Suhartiyono.

BATAMTODAY.COM, Batam - Proses penyelidikan tewasnya satu dari dua wanita yang diduga dirampok dan dianiaya di kawasan Jembatan 5 Barelang bernama Suhaima terus berlanjut.

Demikian dikatakan Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Moh. Hendra Suhartiyono saat ditemui wartawan, Jumat (9/5/2014).

Dikatakan Kapolres, saat ini polisi masih menyelidiki apa motif pelaku sehingga tega menghabisi nyawa yang berdasarkan informasi adalah teman dekat pelaku sendiri. "Kita masih lidik, yang pasti satu dari dua korban tewas," kata Hendra.

Sedangkan untuk identitas pelaku saat ini menurut Kapolres sudah dikantongi yang merupakan teman dekat korban sendiri. "Sedang dalam proses," tambahnya singkat.

Berdasarkan informasi yang didapat, Suhaima, korban yang tewas tersebut setelah di autopsi di Rumah Sakit Badan Pengusaan Batam, Jumat pagi tadi telah dibawa pihak keluarga ke kampung halaman, Guntung, Tembilahan, Riau untuk dimakamkan.

Selain itu, Norsia, korban yang berhasil selamat dalam kejadian tersebut setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Barelang dan di RSUD Embung Fatimah Batu Aji, saat ini telah pulih dan ikut ke Guntung mengantarkan jenazah temannya.

Diberitakan sebelumnya, satu dari dua wanita yang dirampok dan dianiaya di kawasan Jembatan 5 Barelang bernama Suhaima ditemukan tewas. Sementara satu lagi bernama Norsia berhasil selamat.

Informasi di lapangan, kedua wanita korban perampokan dan penganiayaan itu merupakan karyawati atau pekerja di Nagoya City Walk. Kedua korban sebelumnya dibawa oleh dua orang pria yang menjadi pelaku perampokan, jalan-jalan ke Jembatan 1 Barelang.

Entah mengapa, kedua korban menurut saat diajak sampai ke Jembatan 5 Barelang. Dua pelaku, yakni Ridwan dan Andes merupakan teman dekat dari korban.

Editor: Dodo