Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hanya Dihargai Rp4.500 Per Kilogram, Harga Karet di Lingga Terus Anjlok
Oleh : CR-8
Kamis | 08-05-2014 | 14:50 WIB
karet_lingga.jpg Honda-Batam
Tumpukan karet di Pelabuhan Dabo. Harga karet di Lingga semakin merosot tajam.

BATAMTODAY.COM, Lingga - Labilnya harga karet di pasar internasional, berimbas pada anjloknya harga karet di Kabupaten Lingga. Di kabupaten ujung selatan Kepri, harga karet hanya diharga Rp4.500 per kilogram.

Salah satu petani karet, Yati mengatakan, dari awal tahun lalu hingga saat ini harga karet terus turun. Para penampung karet berani membeli paling mahal Rp5 ribu per kilo. Kondisi ini membuat beberapa petani karet menjerit, pasalnya di Lingga sebagian besar masyarakatnya selain nelayan mereka merupakan petani karet.

"Semakin hari semakin turun pak, kalau di berita kita lihat harganya naik tapi penampung disini belinya semakin turun, sekarang tinggal Rp4.500 per kilogramnya," kata Yati.

Selain yati beberapa petani karet lainnya juga mengeluhkan hal yang sama, bahkan sebagian diantara mereka ada yang bekerja menjadi buruh bangunan, namun ada juga yang tetap dengan mengambil karet karena tidak memiliki pencaharian lain.

Camat Singkep Kisan Jaya merasa prihatin dengan kondisi ini. Namun untuk membantu mencarikan solusi mengenai hal ini, dia tidak dapat berbuat banyak karena kewenangan untuk tata niaga karet dari dulu memang tidak pernah didata dengan rapi oleh pemerintah daerah.

"Sebagai kepala wilayah dirinya hanya bisa menyampaikan hal ini ke Bupati Lingga dan dinas terkait serta penampung karet untuk mengenai hal ini," ujarnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, karet yang dikumpulkan di Lingga ditampung oleh tengkulak, dan para tengkulak ini biasanya menjual karet tersebut ke Jambi. Meskipun karet potensial di Lingga untuk menambah PAD, namun tata niaga karet ini memang tidak pernah mendapat pendataan dari dinas terkait.

Editor: Dodo