Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Antisipasi MERS, Manula dan Ibu Hamil Diimbau Tidak Berangkat Umrah
Oleh : Redaksi
Rabu | 07-05-2014 | 10:41 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah mengimbau kepada warga yang berusia 65 tahun ke atas dan di bawah 12 tahun, serta ibu hamil, untuk tidak berangkat umrah ke Tanah Suci sementara ini. Imbauan itu disampaikan untuk mencegah terjadinya korban Middle Eas Respitatory Syndrome-Cornona Virus (MERS-Cov) yang mewabah di Jazirah Arab.

Guna mencegah terjadinya korban penyakit Middle Eas Respitatory Syndrome-Cornona Virus (MERS-Cov) yang akhir-akhir ini merebak di Arab Saudi, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Anggito Abimanyu mengimbau jamaah umrah yang masuk kriteria 65 tahun ke atas, ibu hamil dan anak usia di bawah 12 tahun untuk tidak berangkat umrah.

"World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa situasi terkini terkait MERS CoV sudah makin serius dan perlu perhatian. Tapi, belum terjadi darurat kesehatan masyarakat. WHO juga tidak menganjurkan penerapan restriksi perjalanan karena masih dalam status travel advise," kata Anggito Abimanyu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (6/5/2014).

Anggito juga mengimbau jamaah dengan penyakit kronis, seperti jantung, ginjal dan saluran pernafasan, diabetes untuk tidak menunaikan ibadah umrah. Calon jamaah juga diminta menjaga perilaku hidup besih dan sehat, istirahat yang cukup, tidak merokok, rajin mencuci tangan dengan sabun, senantiasa menggunakan masker, serta tidak mengunjungi peternakan dan tempat pemotongan hewan.

"Kalau ada infeksi saluran pernapasan agar segera berobat ke fasilitas kesehatan, serta hindari kontak langsung dengan fasilitas kesehatan yang sudah terkena kasus MERS CoV," terang Anggito seperti dilansir dari laman kementerian.

Terkait kuota nasional untuk jamaah haji khusus, Anggito mengatakan, sejauh ini tidak ada program percepatan pemberangkatan untuk jamah usia lanjut. "Kuota haji khusus tidak ada lagi percepatan untuk jamaah lanjut usia (lansia), kita mengurangi resiko," tegasnya.

Anggito mengaku,  pihaknya masih terus memantau perkembangan di Timur Tengah dan WHO. "Pihak Kedutaan Saudi di Jakarta, sampai kini juga belum memberikan larangan atau pun imbauan untuk haji reguler," terangnya.

Sementara itu Kepala Pusat Kesehatan Haji, Fidiansyah, menyampaikan bahwa sampai kini tidak ada kasus MERS-Cov di Indonesia.  Namun, sebagai langkah antisipatif, Kemenkes juga memasang thermal body scanner di berbagai bandara embarkasi dan debarkasi, termasuk pelabuhan laut bagi mereka yang datang dari Timur Tengah. (*)

Editor: Roelan