Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aksi Beli Dominasi Transaksi Saham, Katrol Indek

Sukses Rebound 7,489 Poin, IHSG Nangkring di Level 3.785,943
Oleh : sumantri
Selasa | 24-05-2011 | 17:12 WIB
Grafik_Index_Penutupan_Perdagangan_Sesi_II_Selasa_24_Mei_2011_.png Honda-Batam

PKP Developer

Grafik Index Penutupan Perdagangan Sesi II Selasa 24 Mei 2011

Batam, batamtoday - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengikuti trend positif bursa regional dan nangkring di level 3.785,943 pada penutupan perdagangan sesi II, Selasa 24 Mei 2011. Indeks berhasil rebound dengan mencetak kenaikan tipis 7 poin atas penguatan saham-saham berbasis komoditas.

"Setelah turun tipis 5,944 poin pada sesi I pagi tadi, IHSG terpantau bergerak labil dan menyisakan catatan penurunan tipis 6,980 poin pada penutupan sesi I. Saham-saham komoditas, terutama perkebunan menjadi penopang jatuhnya bursa, saham-saham tersebut banyak dilepas investor dan membuat Indeks terpuruk hingga pembukaan sesi II," demikian ungkap Johan Effendi dari Phillip Securities kepada batamtoday, Selasa, 24 Mei 2011.

Profit taking masih terjadi di beberapa saham unggulan, terutama sektor konsumer dan finansial. Namun juga perburuan terjadi di saham-saham berbasis komoditas. Menjelang penutupan, aksi beli marak terjadi di saham-saham unggulan. Hal ini mendorong banyak indeks sektoral yang balik arah ke zona hijau.

Hampir semua indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat dipimpin oleh sektor agrobisnis. Namun masih ada juga sektor yang menjadi pemberat bursa yaitu konsumer, aneka industri, perdagangan dan manufaktur.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 115.428 kali pada volume 7,14 miliar lembar saham senilai Rp 4,284 triliun. Sebanyak 165 saham naik, 67 saham turun, dan 87 saham stagnan.

Meski cetak rebound, pemodal asing justru banyak melarikan duitnya ke luar lantai bursa. Transaksi investor asing tercatata melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 434,775 miliar di seluruh pasar.

Mayoritas bursa regional mampu mencetak poin tipis di tengah masih adanya sentimen negatif krisis utang Eropa yang bisa memperlambat laju pertumbuhan ekonomi dunia. Bursa Jepang terbantu oleh saham-saham industri perkakas dan peralatan konsumer yang banyak diburu investor.

Bursa China masih terjebak di zona merah atas ketidakpastian sinyal kebijakan ekonomi makro pemerintah setempat dan kekhawatiran lambatnya pertumbuhan ekonomi. Indeks komposit Shanghai (Cina) turun tipis 6,96 poin ke level 2.767,61, Indeks Hang Seng (Hongkong) naik tipis 19,76 poin ke level 22.730,78, Indeks Nikkei 225 (Jepang) menguat tipis 16,54 poin ke level 9.477,17 dan Indeks Straits Times (STI Singapore) naik 7,54 poin ke level 3.118,02.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot valas antarbank ditutup menguat tipis di posisi Rp8.570 per dolar Amerika, dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.580 per dolar AS.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya saham berkode emiten GDYR naik 500 poin ke level Rp12.500, MYOR naik 500 poin ke level Rp12.200 dan ITMG naik 450 poin ke level Rp 46.700.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain saham-saham berkode emiten DSSA turun 2500 poin ke level Rp15.500, ASII turun 1100 poin ke level Rp58.100 dan AUTO turun 450 poin ke level Rp16.100.