Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ngamuk Bawa Samurai, Lima Pemuda di Nongsa Ditangkap Polisi
Oleh : Hadli
Sabtu | 03-05-2014 | 16:24 WIB
bb samurai.jpg Honda-Batam
Barang bukti samurai yang diamankan Polsek Nongsa dari tangan pelaku pengeroyokan.

BATAMTODAY.COM, Batam - Lima orang pemuda, masing-masing berinisial B (15), Br (21), Dd (19), I (18) dan Yn (18) ditangkap Polsek Nongsa setelah melakukan penyerangan kepada sejumlah pemuda lainnya dengan menggunakan senjata tajam, Jumat (2/5/2014) malam.

Akibatnya penyerangan kelima pemuda tesebut, Indra (14) dan Sofyan (18) menjadi korban pengeroyokan, tepatnya di jalan raya depan pos sekuriti Nongsa Pura Terminal, sekitar pukul 21.00 WIB malam, mengalami luka tebas parang di tangannya dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Kanit Reskrim Polsek Nongsa, Iptu Suyitno mengatakan, kejadian itu berawal ketika kedua korban menuju pulang ke rumahnya Kampung Terih dari pasar malam Batubesar dengan berboncengan sepeda motor.

"Ketika tiba di pos sekuriti datang sekitar 30 orang menggunakan penutup wajah atau cadar dengan 15 unit sepeda motor. Dua orang dari mereka mengendarai Suzuki Thunder hitam, langsung mengeluarkan parangnya," kata Suyitno, Sabtu (3/5/2014).

Pelaku dengan senjata tumpul dan tajam, berupa linggis, parang dan samurai, menebas tangan korban yang sedang mengendarai sepeda motor. Lantas korban dipepet hingga jatuh.

"Korban yang sudah jatuh jadi bulanan para pelaku dihajar pulahan orang itu. Pelaku itu langsung kabur meninggalkan korban. Kebetulan petugas Nongsa Pura Terminal, dan beberapa warga Sambau datang dan membubarkan gerombolan itu," terangnya.

Lebih jauh disampaikan Suyitno aksi geng motor ini bulkan hanya terjadi di wilayah Nongsa. Sebelumnya sejumlah area di Batam juga sudah menjadi sasaran geng motor ini yang aksinya sudah sangat meresahkan.

"Mereka bergerombolan membawa senjata tajam berupa parang dan samurai. Kalau samurai sepertinya sudah sering digunakan karena saya lihat ada bagian di tengah dan ujungnya bengkok," ujar Suyitno.

Ia menambahkan selain Indra dan Sofyan, di tempat yang berbeda Jamil (18) juga mengalami hal yang sama malam itu juga.

"Korban Jamil lokasinya di depan SMP 8 Sambau, korban dan teman-temannya lagi duduk-duduk di sekitar sekolah. Tak lama sekitar 20 orang bergerembolan mengendarai motor dan bercadar datang dan langsung menyerang. Korban lari ke dalam sekolah tapi setelah korban kembali lagi sepeda motor korban habis dihancurkan pelaku," terangnya.

Suyitno menambahkan pihaknya akan segera melimpahkan pelaku ke Polresta Barelang, mengingat dari laporan yang diterima, tambahnya kejadian serupa sudah sering terjadi.

Br, salah satu tersangka mengelak apa yang telah disampaikan oleh kepolisian. Menurut Br yang menjadi pimpinan dari komplotan tersebut, malam itu mereka hanya berjumlah sekitar 10 orang dari Bengkong mau ke Nongsa.

"Kami mau nyari D. Sebelumnya ada masalah dengan dia. Katanya D ini tinggal di Nongsa. D ini anak kavling, beda pas jumpa, orangnya gendut tapi yang jumpa yang kurus," elaknya yang mengaku menamai kelompoknya dengan sebutan komunitas geng musik.

Pelaku dikenakan pasal 170 KUHP jo 351 dan atau pasal 2 ayat 1 UU Darurat nomor 12 tahun 1951, dan kini kasusnya dilimpahkan ke Mapolresta Barelang.

Editor: Dodo