Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rizal Ramli Cawapres Harapan Buruh
Oleh : Surya Irawan
Jum'at | 02-05-2014 | 12:43 WIB
RR23.jpg Honda-Batam
Dr Rizal Ramli.

BATAMTODAY.COM - Pertanyaan mayoritas rakyat negeri ini tentang siapa figur cawapres yang akan mendampingi Jokowi kini perlahan-lahan mulai terjawab. Mayoritas rakyat ingin figur tersebut sosok yang bersih, punya kompetensi, memiliki jaringan internasional yang luas, memahami seluk beluk ekonomi, dan bertipe operational leadership serta aplikatif terhadap ajaran Bung Karno, Trisakti.

Bagi kaum buruh misalnya nama Dr Rizal Ramli dianggap paling layak diusung untuk mendampingi Jokowi. Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Gus Dur itu dinilai memilikipengalaman, kapabilitas, dan integritas sebagai cawapres siapa pun capresnya.

Muhammad Sindhu, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman (FSP RTMM) SPSI 1973 berpendapat, Rizal Ramli punya komitmen memperjuangkan ideologi Trisakti Bung Karno.

"Rizal Ramli memiliki komitmen dan memperjuangkan komitmennya sejak mahasiswa, memegang teguh ideologi Bung Karno. Dalam pidato dan pernyataannya Bung Rizal sangat cerdas dan memiliki visi ke depan," kata Sindhu kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

Sebelumnya koordinator tim sukses Jokowi for President, Jasmev Kartika Joemadi menyatakan "Pak Jokowi merasa nyaman dengan Rizal Ramli. Satu visi dan pemikirannya jauh ke depan."

Meski begitu, lanjut Kartika, siapa yang akan menjadi pendamping Jokowi, hingga kini belum diputuskan.

Melanjutkan pernyataannya Sindhu mengatakan, Rizal Ramli dapat melengkapi kemampuan Jokowi. Dikatakannya, selain kemampuan dalam bidang ekonomi, Rizal
Ramli juga memiliki rekam jejak yang baik. Selama ini dengan berbagai jabatan yang pernah diemban, ekonom lulusan Boston University itu tak memiliki catatan terkait kasus apapun. Selain itu, Rizal Ramli bukanlah tokoh yang berasal dari partai.

"Untuk menyelamatkan bangsa ini sebaiknya calon wakil presiden berasal dari tokoh non-partai karena Kita tahu politik transaksional saat ini sangat kental," jelasnya.

Hal senada disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. Menurutnya, Rizal Ramli memiliki kemampuan untuk menjadi cawapres. Dikatakan Said, presiden dan wakil presiden terpilih nantinya tidak hanya memimpin
Indonesia, tetapi juga harus mampu menguasai ekonomi makro terutama dalam dunia internasional.

"Rizal Ramli memiliki kemampuan itu. Beliau mantan birokrat yang pernah menjadi Menteri Keuangan, Menko Perekonomian, Kepala Bulog dan saat ini menjadi penasihat PBB," katanya.

Sementara itu peneliti senior dari Lingkar Survei Perjuangan (LSP) I Gede Aradea Permadi Sandra berpendapat, Jokowi dipastikan bakal kalah telak dan ditinggalkan oleh para pendukungnya dalam Pilpres mendatang kalau berpasangan dengan figur cawapres yang merupakan anasir KKN, bagian dari masalah, dan usianya jauh lebih tua dari Jokowi sendiri.

Figur Jokowi yang selama ini dikenal pro rakyat dan image PDIP sebagai partai rakyat jelata dan sikap kenegarawanan Megawati sebagai queen maker akan jatuh dan ternoda kalau Jokowi berpasangan dengan figur seperti itu, apalagi kalau hanya didasarkan pada pertimbangan transaksional, karena disebut-sebut figur tersebut sangat mampu mendukung pendanaan PDIP untuk memenangkan Pilpres.

"Itu merupakan langkah mundur yang akan membuat rusak citra Jokowi, Megawati, dan PDIP,’’ tandas Gede Sandra.

Kenapa merusak dan Jokowi akan ditinggalkan oleh para pendukungnya serta masyarakat luas?

‘’Karena selama ini masyarakat menilai integritas Jokowi baik dan bersih serta punya keberpihakan kepada rakyat. Kalau cawapresnya nanti figur KKN, sudah mendekati uzur. Maka Jokowi akan ditinggalkan, masyarakat lebih baik jadi Golput,’’ ujarnya.

"Jokowi jangan dipasangkan dengan figur 'bekas'. Itu akan jadi blunder, merusak" katanya Gede Sandra lagi.

Hal lainnya, Jokowi jangan dipasangkan dengan figur yang pro pencabutan subsidi BBM, yang tidak berpihak kepada rakyat, lagi pula bukankah PDIP merupakan partai yang paling dikenal oleh masyarakat sebagai partai yang gigih menolak kenaikan harga BBM.

Editor: Dodo