Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Printer 3D untuk Para Koki
Oleh : Redaksi
Senin | 28-04-2014 | 11:02 WIB
printer_3d_makanan.jpg Honda-Batam
(Foto: Deutsche Welle).

BATAMTODAY.COM - Di restoran milik dua koki berbintang di Barcelona, saudara kembar Javier dan Sergio Torres, terus melakukan eksperimen. Temanya: produk segar yang ditanam sendiri dipadukan dengan teknologi modern.

Peralatan dapur di restoran ini selalu berteknik paling modern. Sergio Torres untuk pertama kalinya mengujicoba pencetak tiga dimensi untuk bahan pangan. Ia mencoba mencetak nasi masak susu dalam bentuk sarang lebah.

Apa dampak mesin-mesin semacam ini bagi masa depan seni kuliner? "Menurut saya, banyak kemungkinannya. Kami harus melihat, mencoba, menganalisa, melakukan tes," jawab sang koki.

Adonan harus memiliki kekentalan tertentu -seperti adonan biskuit. Kemudian dimasukkan kapsul dan mesin mencetak sesuai bentuk yang diprogram. Juga pizza yang dicetak, masih harus dibubuhi racikan lain dengan tangan, sebelum dimasukkan ke dalam oven pembakaran.
 
Mesin pencetak makanan tiga dimensi (3D) khusus makanan dikembangkan start-up Spanyol 'Foodini.'

Lynette Kucsma, salah satu dari empat pendiri perusahaan itu, memaparkan, "Gampangnya, bayangkan ini sebagai alat perakit. Ambil contoh, ravioli. Sesering apa kita membuat sendiri di rumah? Mungkin sangat jarang. Dari perspektif perangkat dapur rumahan, alat ini ditujukan bagi mereka yang gemar membuat makanan segar. Dari sudut pandang restoran, alat ini menarik sebagai elemen desain."

Harga perangkat dapur modern ini sekitar 1.000 Euro. Desain untuk makanan, dirancang para koki melalui komputer. Dengan itu, kreativitas dan gagasan nyaris tidak ada batasannya.

Tentu saja yang paling menentukan enak atau tidaknya rasa makanan ini adalah para koki handal yang meraciknya. Mesin pencetak tiga dimensi hanya alat bantu, dan tidak bisa mengubah rasa.

"Untungnya, tangan kami harus tetap memainkan peranan. Alat ini tidak membantu soal rasa, juga tidak bisa memasak. Koki tetap kami," tegas Sergio Torres. "Alat membantu aspek visual, dan menciptakan bentuk, yang hanya bisa dibuat dengan mesin."

Menu restoran Torres bersaudara hari ini: Artichoke dengan saus ham Iberia. Dengan bantuan mesin pencetak tiga dimensi, mereka hendak terus mengembangkan kreativitas baru.

"Kami bisa membalik artichoke, dan menggambar sesuatu diatasnya. Atau dengan sausnya menggambar sesuatu dan artichoke disajikan di atas saus," papar Torres.

"Kami sudah memesan sebuah prototipe untuk latihan. Kami punyak banyak ide, dan ingin mencoba bagaimana alat itu berfungsi. Jika berhasil, pasti fantastis dan luar biasa." (*)

Sumber: Deutsche Welle