Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Batam Butuh Industri dan Jasa Bernilai Tinggi
Oleh : Yustin M Sianipar untuk BATAMTODAY.COM
Selasa | 22-04-2014 | 08:14 WIB
foto-berita-yustin2.jpg Honda-Batam
Perkembangan MRO di Bandara Hang Nadim Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Tantangan perkembangan dan pertubuhan ekonomi Batam ke depan tidak lagi bertumpu seperti yang ada sekarang ini. Akan tetapi, Batam harus kreatif dan inovatif dalam menentukan langkah serta sudah harus beralih kepada sektor industri dan jasa yang bernilai tambah tinggi, agar ketergantungan kepada negara jiran Singapura dapat dikurangi.

"Batam ke depan tidak lagi bertumbuh seperti sekarang ini, tetapi sudah harus beralih kepada industri dan jasa yang bernilai tambah tinggi sehingga ketergantungan kepada Singapura bisa semakin berkurang," Kepala BP Batam, Mustofa Wijaya, saat tampil sebagai pembicara pada seminar Musda ke-5 REI Khusus Batam dengan tema 'Batam Menuju Kota Metropolitan, Peluang dan Tantangan', di Hotel Harris, Batam Center, Rabu (16/4/2014).

Dipaparkan Mustofa, dari hasil studi konsultan BP Batam yang dituangkan ke dalam Roadmap BP Batam, bahwa sampai dengan tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Batam masih dapat mencapai rata-rata sebesar 7,5 persen.

Dalam mencapai pertumbuhan tersebut, katanya, maka strategi yang dikembangkan Batam ke depan adalah: pertama, mengembangkan industri baru seperti industri bidang informasi dan telekomunikasi, jasa penunjang dan green industri. Kedua, meningkatkan industri yang ada, seperti industri bidang elektrik dan elektronika, pariwisata, galangan kapal, dan industri pengilangan dan penampungan minyak dan gas.

Dan yang ketiga, mengembangkan hub atau transhipment, seperti pengembangan pelabuhan transhipment dan maintenance, repair and overhaul (MRO). "Dengan mengembangkan fokus industri dalam ketiga strategi tersebut, diharapkan industri pelengkap dan industri pendukung/penunjang akan secara otomatis  berkembang dan bertumbuh," ujar Mustofa.

Editor: Redaksi