Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengusaha Singapura Tertarik Bangun Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 16-04-2014 | 09:37 WIB
Pelabuhan_sbp.JPG Honda-Batam
Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang.

BATAMTODAY.COM,Tanjungpinang - Pengusaha Singapura tertarik jajaki kerja sama pengembangan pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang.

"Pengusaha tersebut sudah melakukan peninjauan dan mereka tertarik untuk melakukan pembangunan dan penataan pelabuhan SBP yang menjadi pintu masuk wisatawan luar negeri," ujar Syahril Ramadhan, General Manager PT Pelindo I Pelabuhan SBP Tanjungpinang kepada wartawan, belum lama ini.

Dia menambahkan, pengusaha asal Singapura itu juga berencana akan menata lokasi pelabuhan Sri Bintan Pura dengan membangun empat lantai dan dilengkapi dengan Water Front City. Dengan gedung empat lantai itu, diharapakan akan menjadi miniatur bangunan dipadu dengan kantor Pelindo Pelabuhan SBP di dalamnya.

Sementara, lantai I dan II direncanakan untuk parkir. Sedangkan lantai III untuk perkantoran, konter penjualan tiket dan kantin. Sedangkan lantai IV untuk hotel.

Apabila rencana tersebut terwujud, maka penumpang yang ingin berangkat pagi-pagi bisa lebih nyaman menginap di pelabuhan. "Ini salah satu layanan yang akan disiapkan," katanya.

Selain itu, investor juga ingin membangun tempat permainan waterboom. "Untuk water boom ini saja butuh lahan 1 - 2 hektare. Ini yang akan menjadi kendala. Sebab lahan pelabuhan tidak seluas itu. Oleh karena itu, guna mewujudkan kerja sama ini, perlu penjajakan dan penyusunan rencana dengan Pemerintah kota Tanjungpinang," ujarnya.

Menurut dia, pembangunan ini sinkron dengan rencana Pemprov Kepri yang akan membangun jalan lingkar di Tepi Laut. Jika kerja sama penanaman investasi ini terwujud, pihak investor Singapura akan melakukan studi kelayakan dengan mendatangkan konsultan ke Tanjungpinang.

"Belum pasti berapa anggaran yang akan dikucurkan pengusaha tersebut. Namun mereka memiliki dana yang tak terpakai sekitar Rp150 miliar. Apabila terealiasi bentuk pengembannya adalah kerja sama," jelas Syahril.

"Apabila hal ini terealisasi, maka kerja sama kemungkinan akan berlangsung selama 20 tahun. Karena investasi yang dilakukan menyangkut masalah keuntungan dan berinvestasi. Hal ini dijajaki karena melihat pertumbuhan ekonomi dan arus orang yang datang ke Tanjungpinang," imbuhnya. (*)

Editor: Roelan