Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cara Minum Ini 'Haram' bagi Pencinta Kopi
Oleh : Redaksi
Sabtu | 12-04-2014 | 13:16 WIB
kopi-tubruk.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - Ini hampir selalu dilakukan para pencinta kopi saat secangkir minuman itu tersaji. Mengangkat cangkir, menghirup aroma, lalu menyesapnya. Tahukah Anda, cara itu merusak rasa kopi.

Penelitian mengungkap, menyeruput kopi sedikit demi sedikit dapat menghilangkan beberapa sentuhan aroma kopi di lidah. Rasa terbaik baru bisa didapatkan dengan meneguk langsung minuman pekat itu. Demikian dikutip VIVAlife dari Daily Mail.

Lebih besar volume kopi yang disesap, aroma yang dirasakan oleh lidah jauh lebih lezat. Perbedaan itu dijelaskan oleh jumlah air liur di mulut peminum. Penelitian itu dilakukan University of Naples.

Mereka menguji empat jenis kopi, yakni kopi ala Amerika, neopolitan, kopi moka, dan espresso. Yang disebut terakhir merupakan kopi yang paling banyak disesap. Ternyata, itu membuat rasanya berbeda.

Diketahui bahwa rasa dan aroma saling memengaruhi. Ditemukan pula, teknik menyeduh kopi yang berbeda berdampak pada pelepasan rasa dan aromanya.

Cara menyesap kopi itu bertentangan dengan teknik meminum anggur. Untuk menikmati aroma anggur secara maksimal, orang disarankan menyesapnya sedikit, lalu merasakannya perlahan di dalam mulut.

Merokok

Selain menyesap, ada cara lain yang juga bisa merusak rasa kopi. Ini sering dilakukan orang Indonesia. Yakni, meminum kopi sambil merokok. Penelitian menyebut, nikotin rokok merusak aroma kopi.

Sebenarnya, rasa pahit kafein baik yang samar sekalipun, mudah terdeteksi. Namun, diyakini kimia beracun dalam rokok merusak itu. Bahkan setelah orang itu berhenti merokok, efeknya masih sama.

Penelitian menguji 451 relawan untuk mengenali empat rasa dasar: manis, asam, pahit, dan asin. Di antara mereka, ada yang masih menjadi perokok aktif dan ada yang sudah berhenti merokok.

Hasilnya, satu dari lima perokok dan satu dari empat mantan perokok tak bisa mengenali rasa dengan benar. Sebaliknya, hanya 13 persen dari perokok yang gagal dalam uji rasa kali itu.

Para peneliti percaya, penumpukan tembakau dalam tubuh bisa membahayakan kemampuan seseorang mengenali selera tertentu. Meski sudah berhenti merokok, penumpukan itu masih ada.

Sumber: VIVAlife