Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Siswa Diminta Jangan Percaya dengan Kunci Jawaban UN yang Beredar
Oleh : Habibi
Jum'at | 11-04-2014 | 13:05 WIB
dadang_ag-4.JPG Honda-Batam
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Dadang AG.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Siswa diminta agar tidak percaya dengan kunci jawaban yang beredar pada saat pelaksanaan ujian nasional (UN), mulai Senin (14/4/2014). Berkaca dari pengalaman sebelumnya, kunci jawaban liar yang tersebar -termasuk melalui media sosial- justru menjerumuskan siswa.

"Jangan percaya kunci jawaban itu," ujar Dadang AG, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, saat dihubungi, Jumat (11/4/2014).

Dia memastikan, soal yang sudah dipersiapkan tidak mungkin bocor karena sudah melalui standar keamanan yang sudah ditentukan pusat. Jika ada kunci jawaban yang mengatakan itu adalah jawaban dari soal yang akan diujikan, maka bisa dipastikan itu adalah kunci jawaban palsu dan menyesatkan.

"Jangan dipercaya itu. Soal UN ini bersifat rahasia," tegas Dadang lagi.

Dadang memanmbahkan, Tanjungpinang telah siap untuk melaksanakan UN, dan tinggal menunggu waktu saja. Kesiapan itu tidak hanya oleh pihak Disdikbud Kota Tanjungpinang saja, melainkan dari semua pihak, baik Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Kapolda Kepri, maupun Polres. Menurut Dadang, pihak kepolisian juga telah siap untuk mengamankan jalannya ujian.

"Pada hari Kamis (10/4/2014) kemarin, telah digelar teleconference antara Polri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Disdikbud Kota Tanjungpinang, Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Kapolda dan Polsek setempat. Dari percakapan itu diperoleh hasil bahwa setiap daerah telah siap untuk UN ini," ujarnya.

Soal UN itu, kata Dadang, akan diterima Disdikbud Kota Tanjungpinang pada Sabtu (12/4/2014). Kemudian akan dititipkan di Polres Kota Tanjungpinang.

Jadi, lanjutnya, kepala sekolah akan mengambil soalnya langsung ke Polres pada hari pelaksanaan ujian. Mata pelajaran yang hari itu akan diujikan hari itu juga soal baru bisa diambil di Polres.

 Dadang menjelaskan, ada 20 paket soal yang sudah disediakan di dalam amplop, yang akan dibagikan untuk 20 siswa di setiap ruangan. Untuk masing-masing soal dipastikan tidak ada yang sama. "Jadi, memang paketnya beda-beda untuk 20 siswa di dalam ruang ujian," paparnya.

Karena paket soal yang berbeda-beda itu, Dadang mengingatkan para siswa untuk percaya diri dalam mengerjakan, dan tidak mencontek satu sama lain. Dia juga memastikan, pada pelaksanaan UN nanti tidak akan terjadi kasus kekurangan soal karena sebelumnya sudah dipastikan dan dicek terlebih dahulu.

Pada pelaksanaan UN, polisi juga akan disiagakan di sekolah-sekolah. Tujuannya, untuk mencegah terjadinya keributan ataupun kekacauan yang sewaktu-waktu bisa terjadi saat pelaksanaan. (*)

Editor: Roelan