Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pelangsir Solar Ini Mengaku Untung Bersih Per Bulan Rp7,5 Juta
Oleh : Hadli
Kamis | 27-03-2014 | 15:40 WIB
storm solar...jpg Honda-Batam

PKP Developer

Mobil Mitsubishi Storm yang digunakan Surip untuk melangsir solar subsidi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pantas jatah solar subsidi yang dikirim Pertamina ke SPBU bernomor 14.294.743, Batubesar yang hanya berjarak sekitar 400 meter dari Mapolda Kepri atau samping gedung BNNP Kepri itu habis dalam sekejap. Pasalnya, solar itu 'dibuang' ke gudang penampung solar yang di Batubesar oleh para penyeleweng BBM.

Seperti yang disampaikan pelangsir solar yang mengaku bernama Surip dan Andi yang ditemui BATAMTODAY.COM di seberang jalan depan Kantor BNNP Kepri. Menurut kedua pria yang menggunakan mobil Mitsubishi Storm bernomor polisi BP 8313 EX dan taksi plat kuning BP 1856 XV warna merah ini mereka bisa mendapatkan solar dari SPBU Batubesar melalui pengawas lapangan, Dasril Madjid.

"Solar subsidi habis bukan karena kami aja, sekarang besarnya mengalir ke pemilik izin dari Dinas KP2K yang mengatasnamankan nelayan," kata Surip, Kamis (26/3/2014).

Dia mengatakan, kendaraan roda dua dan empat yang menggunakan jerigen lebih dipermudah memperoleh solar bersubsidi oleh pengelola SPBU tersebut. Bahkan dalam sekejap pengambil solar milik nelayan yang disebut juga merupakan pelangsir solar bersubsidi ini dalam satu jam bisa mengisi sebanyak tiga kali dengan muatan 4 hingga 8 jerigen.

"Satu jerigennya 27 liter, dikalikan saya 4 dan dikalikan lagi 3. Sudah berapa liter satu motor memperoleh solar. Kalau yang pakai kendaraan roda empat jerigennya ada 7 sampai 8. Dan bukan satu orang saja yang pakai motor, ada banyak. Makanya sopir trans Jodong-Nongsa (Jono) ini mengamuk kemarin Rabu (25/3/2014). Kalau kami hanya pemain kecil aja," kata dia.

Sopir mobil Mitsubishi Storm ini mengaku sehari menyewa mobil sebesar Rp150 ribu, pendapatan dari melangsir solar subsidi di SPBU Batubesar sekitar Rp350 ribu. Sehingga dalam satu bulan full, tambahnya hanya memperoleh sebesar Rp10,5 juta,  jika hanya sekali jalan dalam sehari, pendapatan bersih dari melangsir selama satu bulan sebanyak Rp7,5 juta, sisanya sebesar Rp3 juta untuk pembayaran sewa mobil.

"Kita 'buang' di gudang Batubesar yang ada di pinggir laut. Kadang-kadang 'buang' di gudang pinggir jalan Kampung Jabi. Karena kalau di gudang pinggir laut Batubesar, sering tekor, entah bagaimana hitungannya susut terus," terangnya.

Dan jika dalam sehari hanya memperoleh solar sedikit, dia tidak 'buang' solar subsidi tersebut ke dua gudang solar di Batu besar tersebut, melainkan ke proyek-proyek yang sedang melaklukan pematangan lahan.

"Kalau dapat sedikit, solar kita buang ke truk-truk tanah yang ada di proyek pematangan lahan di sekitar sini. Kalau gak gitu, gak makan anak bini bang. Kami ini hanya pemain kecil. Masih ada pemain besar yang bermain di laut dan industri," tutupnya.

Editor: Dodo