Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil Try Out UN Rendah, Ini Alasan Kepala Dinas Pendidikan Tanjungpinang
Oleh : Habibi
Rabu | 26-03-2014 | 07:49 WIB
dadang_try_out_un_rendah.JPG Honda-Batam
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Dadang AG. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Hasil try out ujian nasional (UN) yang tidak memuaskan di Tanjungpinang ternyata dipengaruhi leh beberapa faktor. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Dadang AG, beralasan hal itu disebabkan karena anak belum siap dan materi yang belum tersampaikan.

"Memang ada beberapa faktor (penyebab). Yang pertama adalah anak-anak yang belum siap melakukan try out. Itu salah satu faktor yang menyebabkan mereka kurang siap. Karena memang sistemnya baru pertama mereka lakukan," kata Dadang kepada BATAMTODAY.COMi, belum lama ini.

Dia mengatakan, memang try out yang dilakukan itu menggunakan sistem UN dengan 20 paket soal dan menggunakan kisi-kisi materi ujian nasional.

"Anak-anak belum siap melakukan try out, karena soal itu 20 paket dan menggunakan kisi-kisi soal ujian nasional. Faktor lain materinya belum tersampaikan semua karena memang waktunya belum sampai. Belum dipelajari sudah diujikan," terang Dadang.

Oleh karena itu Dadang mengaku telah memerintahkan kepala sekolah dan guru merencanakan hal-hal yang dapat dilakukan untuk mendongkrak nilai siswa. Salah satunya yang harus dilakukan oleh guru adalah meningkatkan tutor sebaya.

Sebagaimana diberitakan, hasil try out UN di Kota Tanjungpinang masih belum mencapai 70 persen kelulusan. Hasil try out UN itu diakui tidak memuaskan.

Dadang menjelaskan, persentase kelulusan hasil try out UN di jenjang SMP hanya 50 persen, sedangan di jenjang SMA hanya 65 persen, dan SMK 53 persen.

"Memang hasil try out tahun ini banyak yang tidak tuntas dan memang kurang memuaskan. Maka dari itu mumpung masih ada waktu ini saya sudah mengimbau kepada guru untuk melakukan evaluasi dan mencari jalan keluar agar persentase kelulusan dan nilai siswa itu bisa naik di ujian nasional kelak," ujar Dadang.

Dadang mengatakan, memang Disdikbud Tanjungpinang sudah memerintahkan setiap sekolah melakukan jam belajar tambahan sejak awal tahun pelajaran 2013/2014, namun memang hasil belum dapat terpenuhi, bahkan 70 persen.

"Memang sekarang kita sudah melakukan evaluasi, dan kita fokus kepada mereka yang kurang, kita upgrade lagi agar mereka bisa dengan melakukan remedial, dan yang sudah bagus kita lakukan pengayaan agar lebih baik lagi," tutur Dadang.

Dadang tidak mau menyebutkan sekolah-sekolah yang mendapatkan nilai terendah, namun dia mengatakan sekolah yang mendapatkan rating terbawah itu relatif antara sekolah negeri dan swasta. (*)

Editor: Roelan