Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Workshop Parenting Penanganan ABK Berikan Banyak Ilmu Bagi Orang Tua dan Guru
Oleh : Habibi
Selasa | 25-03-2014 | 14:26 WIB
parenting.jpg Honda-Batam
Tri Gunadi (dua dari kanan), salah satu narasumber Workshop Parenting anak Berkebutuhan Khusus (ABK) berfoto bersama pengurus Komunitas Tunas Kepri.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Workshop parenting penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK) yang diadakan Seksi Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau dirasakan sangat bermanfaat dan memberikan banyak ilmu untuk orangtua dan guru para ABK.

Kepala Seksi Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Mardiana mengakui bahwa workshop yang diisi oleh pakar terapi ABK dari Jakarta, Dr. Tri Gunadi tersebut sangat diharapkan bisa dilakukan sesering mungkin, mengingat menangani anak berkebutuhan khusus sangat memakan waktu lama dan butuh inoovasi dan cara-cara jitu.

Sementara masyarakat awam seperti orangtua sangat jarang dan belum begitu memahami trik dan pola ketika sudah "kehilangan akal" menghadapi ABK.

"Peserta memang banyak meminta pelatihan ini sering dilakukan, kata mereka pelatihan seperti ini sangat banyak ilmunya, kita dapat ilmu tentang menghadapi anak yang auditori, anak-anak hiperaktif, autis, semua dipelajari di sini. Memang pelatihan selama 5 hari ini dirasakan masih kurang, karena di Kepri mungkin ada ribuan orang tua yang butuh pelatihan seperti ini," tutur Mardiana saat ditemui di Hotel Bintan Plaza, Selasa (25/3/2014)

Sementara itu, peserta sendiri mengakui bahwa pelatihan yang diadakan oleh Disdik Kpri tersebut sangat tepat dan sangat brguna bagi para orangtua ABK khususnya. Mereka sangat mengharapkan pelatihan seperti yang diadakan tersebut dapat dilakukan minimal sekali dalam sebulan.

"Pelatihan sangat berguna dan bermanfaat bagi kita, memang perlu kita perhatikan anak berkebutuuhan khusus ini mengingat mereka juga ppunya hak yang sama seperti kita, maka dari itu kita butuh bimbingan dari tenaga ahli seperti sekarang ini, kami beruntung dapat pelatihan, mereka yang di luar sana yang belum dapat pelatihan bagaimana, makanya kalau bisa dilaksanakan sebulan sekali seperti ini. Kami yang sudah ikut saja ngerasanya belum cukup, apalagi yang belum ikut," tutur Zulkifli, salah satu peserta workshop.

Workshop ini sendiri diadakan sejak tanggal 21 Maret hingga 26 Maret 2014. Jumlah pesertanya sebanyak 200 orang yang sebagian besarnya adalah orangtua ABK, guru Sekolah Luar Biasa (SLB) dan mahasiswa.

Kegiatan ini sendiri bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komunitas Orang Tua Anak Spesial (Tunas) Kepri yang memang merupakan pemerhati ABK.  Ketua Tunas Kepri, Chairul Anwar, mengatakan pelatihan ini memang diperuntukkan khusus untuk keluarga ABK mengingat mereka yang sangat dekat dengan sang anak.

"Oleh karena itu, melalui pelatihan seperti ini mereka akan dapat memahami bagaiimana sejatinya mendidik ABK, membuat dia nyaman, bagaimana cara mengerti tentang perasaan ABK, semua dipelajari di sini," tutur Chairul.

"Kita berterima kasih kepada Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau yang sudah mengadakan banyak pelatihan untuk orang tua. Kemarin ada untuk guru pendamping ABK. Kita harapkan kerja sama ini bisa berjalan terus menerus dan semoga pelatihan seperti ini dapat sering dilakukan mengingat permintaan dari masyarakat yang juga banyak," pungkas Chairul.

Editor: Dodo