Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waduh, Anggota Polair Mabes Polri Dikeroyok Anak Punk di Batam
Oleh : Hendra Zaimi
Selasa | 18-03-2014 | 13:24 WIB
pengeroyokan.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang anggota Satuan Polisi Perairan (Polair) Mabes Polri, Brigadir Muhammad Zainuri menjadi korban pengeroyokan empat orang anak punk di warung pecel lele depan Rumah Makan Sederhana, Jodoh, Senin (17/3/2014) sekitar pukul 23.00 WIB. Pengeroyokan dipicu ketika anak punk meminta paksa sejumlah uang usai mengamen kepada korban.

Informasi yang dihimpun di lapangan, Zainuri saat itu sedang menikmati makan malam di warung pecel lele bersama seorang temannya yang juga merupakan anggota Polair Mabes Polri. Tiba-tiba datang empat orang anak punk yang mengamen di lokasi.

Usai mengamen, seorang anak punk menghampiri Zainuri untuk minta uang, namun Zainuri memberi rokok kepada anak punk itu. Tak lama, datang seorang lagi anak punk, dan meminta uang dengan cara memaksa sehingga terjadi cek-cok mulut dan berhasil dileraikan teman Zainuri.

Namun tiba-tiba, seorang anak punk tiba-tiba mendatangi Zainuri dan langsung memukul dengan ukulele, Zainuri yang mengetahui aksi itu langsung menangkisnya dengan tangan, sehingga lengan kirinya mengalami luka memar.

Melihat Zainuri dikeroyok anak punk, temannya yang berada di lokasi kejadian lantas menghubungi teman mereka yang ada di kapal, kemudian terjun ke TKP dan mengamankan keempat anak punk.

Keempat anak punk yang ditangkap, Bramantyo (18), Imam Arifin (22), Dwi Kristianto (20) dan Martua Pasaribu (24) selanjutnya digelandang ke Mapolsek Batu Ampar atas laporan penganiayaan.

Kapolsek Batu Ampar, Kompol Zaenal Arifin yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa penganiayaan terhadap anggota Polair Mabes Polri, sedangkan semua pelaku sudah diamankan.

"Pelaku penganiayaan adalah anak punk. Namun mereka bukan yang biasa mangkal di Jodoh, tapi anak punk dari My Mart Batam Centre," kata Zaenal.

Hasil penyelidikan, mereka meminta paksa sejumlah uang kepada korban usai mengamen, sehingga akhirnya melakukan pengeroyokan kepada korban yang merupakan anggota polisi.

Editor: Dodo