Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

6 Siswa MA Nahdlatul Wathan Tanjung Riau Tidak Lulus

Tidak Lulus UN, Rika Sari Satu Jam Pingsan
Oleh : Roni Ginting
Senin | 16-05-2011 | 18:13 WIB
rika2.GIF Honda-Batam

Rika Sari jatuh pingsan karena tidak lulus

Batam, batamtoday - Rika Sari tidak dapat mengendalikan dirinya. Sesaat setelah membuka amplop yang berisi pengumuman kelulusan, dia jatuh pingsan. Tiga tahun mengikuti proses belajar mengajar sirna begitu saja dengan hasil tidak lulus yang diterimanya.

Berbeda dengan beberapa teman-temannya, terlihat riang gembira karena mereka lulus. Mereka saling coret pakaiannya dengan cat ungkapan kebahagiaan mereka. Ekspresi kepuasan terpancar dari wajah mereka.

Senin sore sekitar pukul 16.00 WIB sebanyak 33 siswa MA Nahdlatul Wathan Tanjung Riau yang mengikuti Ujian Nasional berkumpul di sekolah. Harap-harap cemas mereka menunggu pengumuman.

"Jantungan juga nunggunya," ujar salah satu siswa kepada batamtoday usai menunaikan ibadah sholat di masjid yang berdampingan dengan sekolah tersebut.

Setelah kata sambutan dari Kepala Sekolah dan petugas Kepolisian, satu persatu nama siswa dipanggil dan diberikan amplop yang berisi hasil kelulusan.

Semua siswa membuka amplop yang menentukan bagaimana nasib mereka selanjutnya. Mereka dikagetkan dengan teriakan histeris salah satu siswa, Rika Sari. Sesaat kemudian terjatuh, tidak sadarkan diri lagi.

Teman-teman dan guru membopongnya ke kantor sekolah dan berusaha memberikan pertolongan pertama untuk menyadarkannya.

Kurang lebih satu jam, wanita berperawakan sedang berkulit putih tersebut tidak siuman juga sampai pihak sekolah memanggil keluarganya.

Kepala Sekolah MA Nahdlatul Wathan, Marhum Taap mengatakan, dari 33 siswa yang ikut Ujian Nasional, ada 6 siswanya yang tidak lulus, diantaranya dua wanita dan empat pria. Hal itu merupakan hasil yang sangat buruk, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

"Para siswa yang tidak lulus, nilainya anjlok pada mata pelajaran Matematika. Dua orang hanya mendapatkan nilai paling rendah hanya 1,0," terang Marhum dengan nada kecewa.

Namun dia berusaha berbesar hari, dia menghimbau agar siswanya tidak kecil hati. Mereka masih bisa mengulang atau mengikuti program ujian paket C. "Kita murni dan ini hasil yang kita dapat, tahun depan akan memperbaikinya," katanya.