Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Keluarga Besar Tan Eng Lie Desak Polisi Tangkap Pelaku
Oleh : Hendra Zaimi/Irwan Hirzal
Sabtu | 15-03-2014 | 12:45 WIB
kebakaran_toko_bangunan_pancur.jpg Honda-Batam
Toko bahan bangunan milik Eng Li yang terbakar di Pancur.

BATAMTODAY.COM, Batam - Keluarga besar Tang Eng Lie, korban dugaan pembunuhan dalam peristiwa kebakaran Toko Karlindo Jaya di Sei Beduk mendesak aparat kepolisian segera menangkap pelaku dan mengusut tuntas kasus sadis ini.

"Siapa yang tega menghabisi nyawa adik dan kedua keponakan ini. Mereka (pelaku) benar-benar biadab dan sangat keji," kata Ahok, kakak kandung Eng Lie di rumah duka Marga Tionghoa, Sabtu (15/3/2014).

Ahok mengatakan, selama ini adiknya dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah kepada keluarga maupun siapa saja. "Siapa pelaku yang tega berbuat keji ini," kesalnya.

Mendiang Eng Lie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Keluarga besar mereka berasal dari Daik, Lingga.

"Almarhum anak ketiga, pas dibawah saya. Anaknya tiga orang, yang ikut meninggal dalam kejadian itu anak kedua dan ketiga," jelas Ahok.

Anak pertamanya, sambung Ahok, bernama Karlin selama ini tinggal bersama neneknya Gek Hiang, dan sampai saat ini masih sangat terpukul dengan peristiwa ini. "Anak almarhum yang paling tua, tinggal bersama orangtua saya. Dia masih histeris dan sangat terpukul dengan peristiwa ini," tutup Ahok.

Sementara itu, salah satu tetangga Eng Li, Yohanes, mengaku beberapa waktu lalu dia mengetahui toko bangunan milik perempuan itu sempat dirampok sebelum Imlek lalu. Yohanes yang mengetahui kabar perampokan tetangganya itu, bahkan menyarankan agar Eng Li mencari pembantu pria.


"Rumah Eng Li pernah dirampok oleh orang yang dikenal korban. Saya mengingatkan Eng Li agar mencari pembantu pria untuk tidur di tempat usahanya," kata Yohanes, kemarin.

Yohanes juga menduga, aksi ini pelakunya tidak jauh dari lingkungan korban. "Korban pernah meminta saya untuk berkerja di tempatnya, tetapi saya tidak bisa lantaran sudah bekerja di tempat lain," ujarnya.

Editor: Dodo