Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bursa Asia Rontok Gara-gara Ulah Wallstreet

Ambles Lagi 32.958 Poin, IHSG Mendarat Di Level 3,799.063
Oleh : sumantri
Senin | 16-05-2011 | 16:28 WIB
Grafik_Indeks_Harga_Saham_Gabungan_Penutupan_Sesi_II_.png Honda-Batam

PKP Developer

Grafik Posisi IHSG Pada Penutupan Perdagangan Sesi II Senin 16 Mei 2011

Batam, batamtoday - Perjalanan Indeks Harga Saham Gabungan, sepanjang perdagangan sesi II hari kejepit Nasional, benar-benar limbung. Perdagangan sesi II kali ini, IHSG kembali ambles 32,958 poin ke level 3,799.063. Maraknya sentimen negatif yang beredar, mulai dari global hingga regional. Atas koreksi itu, IHSG akhirnya parkir di level 3.799.063. Sementara itu, transaksi bursa hari ini mencapai Rp3.5 triliun dan Investor Asing membukukan Penjualan bersih sebanyak Rp434 miliar.

"Indeks jatuh semakin lama semakin dalam seiring melemahnya mayoritas indeks sektoral di pasar modal. Saham-saham unggulan kembali dilepas investor, terutama saham-saham tambang. Semakin sore, indeks semakin tenggalam. Aksi ambil untung semakin marak terjadi di lantai bursa. Saham-saham unggulan berkapitalisasi besar terkena tekanan jual," ungkap Johan Effendi, pengamat bursa dari PT Phillip Securities Batam, kepada batamtoday, Senin sore 16 Mei 2011.

Satu sektor mencoba menarik IHSG kembali ke zona hijau, yaitu industri dasar. Namun apa daya, hampir seluruh indeks sektoral terjebak di zona merah sehingga upaya tersebut sia-sia. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 108.967 kali pada volume 5,543 miliar lembar saham senilai Rp 1,859 triliun. Sebanyak 84 saham naik, 156 saham turun, dan 81 saham stagnan.

Sentimen negatif datang dari Eropa, salah satunya ditangkapnya Managing Director IMF, Dominique Strauss-Kahn akibat dituduh mencoba memperkosa di Hotel New York. Hal ini memicu melemahnya Euro sehingga membuat dolar AS meninggi.

Secara tak langsung sentimen tersebut membuat harga minyak dunia merosot dan dikhawatirkan berimbas kepada harga-harga komoditas. Bursa Regional Asia mencatat Indeks Komposit Shanghai melemah 21,08 poin ke level 2.849,95, Indeks Hang Seng (Hongkong) anjlok 315,64 poin ke level 22.960,63, Indeks Nikkei 225 (Jepang) turun 90,47 poin ke level 9.558,30 dan Indeks Straits Times (STI Singapore) ambruk 32,08 poin ke level 3.131,60.

Dilain pihak nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing di pasar spot valas antar bank Jakarta berada di level Rp8,561.00 per dolar Amerika atau melemah 13 point dari level sebelumnya. Harga minyak dunia dipasaran internasional berada di level 97.86 dolar Amerika per Barel atau minus 1.79 dolar dan Harga Logam Mulia atau emas di bursa NYMEX berada di level 1494.90 atau naik 1.30 dolar amerika per Troy Ounce.

Dan jajaran Top Gainers pada penutupan perdagangan hari ini diisi ole saham-saham berkode Emiten MBAI yang naik 2150 poin ke level Rp22.750, INDS-R naik 2075 poin ke level Rp2.675 dan saham berkode emiten ADMF ke level Rp14.300.

Sementara itu jajaran Top Losers diisi oleh saham-saham berkode emiten DSSA yang turun 1950 poin ke level Rp18.500, ITMG turun 1250 poin ke level Rp44.700 dan saham berkode emiten INDS juga turun 900 poin ke level Rp4.250.