Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hanya Sampai UN Berakhir

Akhirnya, Belasan Guru SMK Indera Sakti Tanjungpinang Kembali Mengajar
Oleh : Habibi
Jum'at | 14-03-2014 | 20:06 WIB
pengawas_datang_ke_smk_indra_sakti.jpg Honda-Batam
Pengawas SMK dari Disdikbud Tanjungpinang, Nur Erwin dan Aveen Sembiring (urutan tiga dan empat dari kiri) melakukan mediasi dengan mantan Kepala SMK Indera Sakti, Yudi. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Nasib siswa SMK Indera Sakti Tanjungpinang, akhirnya tertolong -namun hanya untuk sementara. Belasan guru yang menyatakan mundur sejak Rabu (12/3/2014) kemarin, telah mencabut keputusannya.

Para guru itu akan kembali mengajar seperti biasa. Sayangnya itu lama, hanya sampai pelaksanaan ujian nasional (UN) berakhir. Bagaimana selanjutnya, tergantung negosiasi antara para guru dan yayasan selanjutnya.

Keputusan itu diambil para guru setelah beberapa orang wali murid yang mendatangi sekolah siang tadi. Para guru dan yayasan melakukan dialog untuk mencari jalan keluar guna menyalamatkan siswa yang besok akan mengikuti ujian sekolah, dan tak lama lagi mengikuti ujian nasional (UN). Pertemuan itu dilakukan secara tertutup.

"Keputusannnya, guru akhirnya tetap mengajar, sementara jabatan kepala sekolah dipegang oleh pihak yayasan terlebih dahulu," ujar Rio Rina Suryani, Ketua Yayasan Pendidikan Indera Sakti, kepada BATAMTODAY.COM, usai berdialog dengan para guru, Jumat (14/3/2014).

Sementara itu mengenai laporan pengelolaan keuangan, Rina menyatakan tetap akan diminta kepada Pjs kepala sekolah. "Kita tetap, dong, meminta pertanggungjawaban mereka terkait laporan itu. Tapi sekarang yang penting anak-anaklah dulu. Masalah itu bisa kita selesaikan nanti," ujar Rina.

Sedangkan Pengawas SMK, Nur Erwin dan Apen Sembiring, yang mendatangi sekolah tersebut, memastikan kesiapan sekolah untuk melaksanakan ujian yang dilaksanakan besok.

"Kita hadir di sini bukan ingin ikut campur masalah sekolah, tapi kami ingin memastikan siswa-siswi di sini bisa ujian besok, guru-guru pengawasnya ada. Dan memang, dari hasil rapat yang kami dapatkan, guru-guru yang 12 orang itu bersedia kembali mengajar di sekolah. Pihak yayasan juga memastikan bahwa ujian besok akan tetap belangsung," terang Nur Erwin.

Erwin menambahkan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan hanya berharap pihak yayasan harus lebih bijak lagi dalam pembinaan guru dan kepala sekolah harus melalui proses yang baik sehingga tidak terjadi hal seperti ini. Sebab, yang menjadi korban adalah siswa.

"Setidaknya ke depan, jangan begini lagilah. Jika pun ada pergantian harus lebih bijak lagi. Nah, terkait soal ujian untuk SMK ini dan jadwalnya, sudah tidak ada masalah, sudah siap semuanya, tinggal dipantau saja bagaimana pelaksanaannya besok," ujarnya.

Mendengar keputusan antara para guru dan pihak yayasan, sejumlah siswa yang sengaja hadir ke sekolah siang itu untuk mengetahui hasilnya, merasa puas.

"Syukurlah kalau begitu, Bang. Kami tak peduli urusan internal yayasan dan guru. Yang penting kami bisa belajar saja. Kami sekolah ini bayar, kok," ujar salah seorang siswi yang menolak menyebutkan namanya.

Brando, salah satu orang tua murid yang juga mendatangi sekolah, pun mengaku puas dengan 'islahnya' guru dan pihak yayasan. "Baguslah kalau begitu. Kalau masih tetap berlanjut (tidak ada aktivitas belajar mengajar, red) saya akan mengajak orang tua untuk demo sekolah," katanya. (*)

Editor: Roelan