Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kisruh Internal Jelang Ujian Nasional

Ketua Yayasan Indera Sakti Mengaku Sudah Dua Kali 'Dikerjai' Guru
Oleh : Habibi
Kamis | 13-03-2014 | 21:19 WIB
Rina_saat_menunjukkan_surat_pengunduran_diri_12_guru_SMK_Indra_Sakti_yang_dibuat_secara_tertulis..jpg Honda-Batam

PKP Developer

Rina saat menunjukkan surat pernyataan pengunduran guru-guru di SMK Indera Sakti.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Yayasan Pendidikan Indera Sakti, yang menaungi SMK Indera Sakti Tanjungpinang, disebut sudah dua kali 'dikerjai' guru-guru di sekolah itu. Rio Rina Suryani, Ketua Yayasan Pendidikan Indera Sakti, menilai guru-guru di sekolah itu bak raja, meskipun mereka digaji yayasan.

"Kita (yayasan) sudah dua kali diperlakukan seperti ini oleh guru-guru. Kayaknya mereka seperti raja, meskipun kita yang menggaji mereka," ucap Rina, menyikapi mundurnya 12 orang guru dari sekolah itu, Kamis (13/3/2014), tanpa menjelaskan peristiwa pertama yang dilakukan guru.

"Mungkin (kasus) ini bisa dijadikan contoh oleh yayasan lain agar benar-benar memilih guru yang bertanggung jawab. Karena memang kami seperti dikerjai saat ini, dan kami seperti diadu domba dengan siswa. Padahal kami tidak tahu apa-apa. Kami hanya minta laporan keuangan saja, kok jadinya ribet seperti ini. Malah mereka mengundurkan diri semuanya," imbuh Rina sambil geleng-geleng kepala.

Menurut dia, akan lebih jika guru memang menyatakan mengundurkan diri hanya karena pihak yayasan meminta laporan pertanggungjawaban keuangan sekolah. Karena, katanya, akan terlihat mana guru yang bertangung jawab dan yang mana guru yang mengabaikan tugasnya.

"Sekali lagi kami tidak memecat mereka, kami hanya meminta dan mendesak mereka untuk memberikan laporan keuangan. Tapi kami malah dibuat seperti ini, ditinggalkan tanpa alasan yang jelas dan siswa jadi korban. Yah siswa dan masyarakatlah yang tahu menilai bagaimana ini," kata Rina.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Dadang AG, yang dihubungi, mengatakan sangat menyokong jika memang sekolah tersebut akan memperbaiki struktur organisasi dan benar-benar memilih guru yang berkompeten. Sebab itu juga dapat memberikan efek posistif untuk peningkatan prestasi siswa.

"Saya sudah dengar permasalahan itu dan Ibu Rina juga sudah mengatakan kapada saya bahwa ingin merombak kembali guru-guru mereka. Saya bilang itu bagus dan mudah-mudahan bisa lebih baik lagi," ujar Dadang.

Namun, Dadang tak bisa mengintervensi permasalahan yang terjadi di SMK Indera Sakti itu. "Untuk urusan intern mereka, kami tidak bisa ikut campur. Yang jelas tolong bagaimana anak-anak didik kita bisa cepat mendapatkkan hak mereka kembali, yaitu belajar," terang Dadang. (*)

Editor: Roelan