Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Musim Kemarau di Kepri Masuki Zona Bahaya
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 05-03-2014 | 10:22 WIB
kekeringan.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang menyatakan, kemarau panjang yang terjadi di Kepri saat ini masuk dalam zona bahaya. Selain masih akan berkepanjangan, BMKG menghimbau agar warga untuk lebih berhati-hati tidak melakukan pembakaran lahan.

"Kemarau panjang di wilayah Provinsi Kepri, termasuk penyimpangan cuaca, akibat dampak dari cuaca global ekstrem di Eropa, seperti juga yang dirasakan di China, Amerika dan Thailand, sehingga letak sebagian wilayah Indonesia Barat seperti, Kepri, Riau, Aceh dan Sumatra, serta sebagain Jambi dan Sumatra Selatan dan Sumatra Barat, yang berada dalam lintang equator terimbas," kata Kepala BMKG Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang Hartanto kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (5/3/2014).

Sebelumnya, jelas Hartanto, cuaca ekstrem yang terjadi di Eropa masuk dalam lintang tinggi, yang menyebabkan Air Terjun Niagara membeku. Namun, saat ini masuk pada fase lintang sedang. Akibatnya, sejumlah wilayah bagian Barat Indonesia yang terletak pada garis ekuator Eropa mendapat dampak kebalikannya, yakni mengalami kekeringan akibat kemarau panjang.

"Kejadian ini menyebabkan terjadinya penyimpangan cuaca di wilayah Kepri, dari prediksi akhir Februari, yang sebelumnya akan memasuki musim penghujan, ternyata masih mengalami musim kemarau yang berkepanjangan. Bahkan, kecepan angin yang dalam prediksi, biasanya bulan Maret sudah teduh, ternyata, hingga saat ini, Angin Utara masih kencang dengan kecepatan 10-40 Km per jam," ujarnya.

Sedangkan ketinggian gelombang, di wilayah Kepri, berkisar antara 1-2 meter di Anambas dan Natuna, sedangkan wilayah Tanjungpinang, Batam, Bintan dan Karimun, berkisar antara 0,5 hingga 1 meter lebih.

"Berdasarkan pantauan kita, kemarau di Kepri masih akan terus berlangsung hingga pertengahan Maret, dan potensi hujan baru terjadi setelah pertengahan, itu juga hanya baru sebagiaan," pungkasnya.

Editor: Dodo