Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jangan Ada Lagi Pekerja Asing Ilegal di Batam
Oleh : Gokli
Senin | 03-03-2014 | 15:01 WIB
demo_imigrasi.jpg Honda-Batam
Garda Metal berunjuk rasa di Kantor Imigrasi Khusus Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kendati Pemerintah sudah membuat aturan untuk mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA), disinyalir di Batam masih banyak yang ilegal, bahkan menyalahi aturan ada. Hal inilah yang membuat ratusan buruh melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Imigrasi Batam, Senin (3/3/2014) siang.

Ratusan buruh anggota Garda Metal (Garmed) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam sangat prihatin melihat kasus di PT E-Tech. Pasalnya, akibat dua orang asing asal India yang tidak mematuhi aturan puluhan buruh di perusahaan tersebut menjadi terlantar.

Kedua orang asing asal India tersebut melanggar aturan dengan menduduki dua jabatan sekaligus yang telah dilarang diduduki oleh TKA, yakni manager marketing dan manager HRD. Sampai hal itu terbongkar oleh buruh barulah pihak Imigrasi sibuk mendeportasi.

"Kami tak yakin pihak Imigrasi tidak tahu kasus tersebut sejak awal. Tapi, karena sudah dideportasi kami minta supaya tidak adalagi kejadian yang sama seperti di PT E-Tech," kata Mustofa, salah satu buruh dalam orasinya.

Tak hanya itu, lanjut Mustofa, pihak Imigrasi harus mengecek ulang seluruh pekerja asing yang ada di Batam. Bukan tidak mungkin masih banyak lagi pekerja asing yang ilegal atau menyalahi aturan di Batam ini.

"Imigrasi harus mengecek ulang semua pekerja asing yang ada di Batam," ujarnya.

Sementara itu, Suprapto menambahkan, jika dalam dua minggu ini Imigrasi Batam tidak bekerja mengecek semua orang asing di Batam, khususnya pekerja maka aksi demo besar-besaran akan mereka lakukan kembali.

"Dalam dua minggu ini Imigrasi tidak bekerja mengecek pekerja asing di Batam, kami akan turun dengan massa lebih banyak ke Kantor Imigrasi," tegasnya.

Aksi buruh di depan Kantor Imigrasi Batam hanya berlangsung singkat. Sampai mereka meninggalkan lokasi, pihak Imigrasi Batam tak kunjung menemui buruh.

Editor: Dodo