Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemarau Masih Melanda Sejumlah Kawasan di Kepri Hingga Akhir Maret
Oleh : Habibi
Senin | 03-03-2014 | 14:35 WIB
IMG_20140302_154631.jpg Honda-Batam
Hutan yang terbakar di Tanjungpinang sebagai dampak kemarau panjang. (Foto: ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Musim kemarau dan kering diprediksi masih akan melanda sejumlah kawasan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) hingga akhir Maret. Ada potensi hujan selama Maret, namun tidak merata.

"Musim kemarau masih berlangsung hingga akhir Maret," kata Hartanto, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang. 

Namun, Hartanto mengaku melihat potensi curah hujan khususnya di Tanjungpinang. Hanya saja curah hujan yang akan turun tersebut tidak merata dan hanya sebentar.

"Potensi hujan ada, tapi tidak merata dan sulit terjadi. Mudah-mudahan satu minggu ke depan akan ada tanda-tanda turun (hujan) karena memang sekarang sudah kelihatan tanda-tanada mendung yang berpotensi akan turun hujan," terangnya.

Meskipun akan turun hujan, tetap BMKG meramalkan kekeringan akan tetap berlanjut. Terkait musim kemarau ini, Hartanto mengakui, kawasan Provinsi Kepri paling parah di antara wilayah lainnya. Khususnya untuk wilayah Tanjungpinang, Batam dan Karimun, yang mengalami hari kering penuh selama 45 hari. 

"Ini sudah termasuk parah karena 45 hari penuh tidak turun hujan, khususnya tiga wilayah itu," kata Hartanto. 

Sementara itu suhu udara diprediksi masih di kisaran 30 - 33 derajat Celsius. Kecepatan angin pun masih tinggi, yaitu 10 - 20 knot.

"Sekarang masih musim utara dan gelombang laut masih berpotensi tinggi. Jadi, nelayan harus berhati-hati," tutur hartanto. 

Hartantao juga mengimbau agar masyarakat mengawasi nyala api di rumah. Sebab di musim seperti ini api paling gampang menyebar. 

"Penggunaan api juga harus dikontrol untuk mengantisipasi hari kering yang akan berlanjut hingga akhir Maret mendatang," pesannya. (*)

Editor: Roelan