Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lagi Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru, Mobil Dosen Dibobol Maling di Batuaji
Oleh : Gokli
Sabtu | 01-03-2014 | 14:04 WIB
mobil-UIB1.jpg Honda-Batam
Inilah mobil milik salah satu universitas ternama di Batam yang dibobol maling dengan modus pecah kaca.i

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang dosen di salah satu universitas ternama di Batam, Emil Adly, terpaksa harus mengalami kerugian sekitar Rp10 juta, setelah mobil yang Grand Max warna silver BP 1144 DQ milik universitas tersebut dibobol maling di daerah Batuaji, Sabtu (1/3/2014) sekitar pukul 10.30 WIB.

Informasi yang diperoleh BATAMTODAY.COM, mobil yang dikendarai Emil dibobol maling dengan modus pecah kaca saat diparkir tak jauh dari sekolah Hidayatullah Batuaji. Saat itu, Emil yang didampingi beberapa orang mahasiswanya melakukan sosialisasi penerimaan mahasiswa baru ke sekolah Hidayatullah Batuaji.

"Ada mobil pecah kaca, korban sudah pergi membuat laporan ke Polsek Batuaji," kata salah seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.

Ditemui di Polsek Batuaji, Emil mengaku sudah membuat laporan ke Polisi. Dikatakannya, sekitar pukul 09.30 WIB, dia dan beberapa mahasiswanya melakukan sosialisasi untuk penerimaan mahasiswa baru di universitas tempat dia mengajar.

Setelah melakukan sosialisasi, lanjut Emil, kaca mobilnya bagian depan sebelah kanan atau kaca dekat bangku sopir ditemukan dalam keadaan bolong. Kaca tersebut dibobol pelaku dengan cara memecahkan.

"Saat mau pulang, kaca dekat bangku sopir sudah pecah. Saya lihat tas saya sudah hilang," katanya.

"Tas yang raib dari mobil itu, kata Emil, berisi empat kartu ATM, KTP, STNK sepeda motor, Samsung Galaxy Tab 7, Power Bank, USB dan uang tunai sebanyak Rp2 juta. Ditotal kerugian mencapai Rp10 juta.

"Tas dan semua isinya hilang. Memang tasnya saya letakkan di jok depan. Saya tak nyangka bakal seperti ini," ujarnya dengan wajah kesal.

Tak lama setelah membuat laporan ke Polsek Batuaji, Emil dan mahasiswanya pun bergegas pergi. Disebut mereka mau kembali ke kampus yang terletak di daerah Baloi.

Editor: Redaksi